“Nah sekarang kan tuh kasus mulai redup ya, media pun ngga memblow up itu, jadi dosen gue ngga bahas itu lagi, aneh jadinya gue, gimana coba finalnya kasus itu.”Wandi menambahkan.
“Bang, nih coba lo liat, data statistik yang bisa kita pake buat kontrol.” Tiba-tiba Santo menyambung sembari memperlihatkan apa yang baru ia dapat dari hasil browsingnya.
“Kita liat dulu say, itu media apa, punya siapa?” sambung Jane
“Hahahaha” sontak semua tertawa terbahak-bahak. “Sekarang media saja sudah sulit untuk mengontrol, segala data bisa direduksi tergantung kepentingan yang punya.” Kata Fadlin.
“Kalo lo mau liat kelemahannya, coba lo cari tau yang jadi oposisinya” tambah Iska.
“Jadi mending gini aja, untuk press release gue percayain ke Jay, oke Jay. Ni nyangkut kelangsungan hidup peternak unggas, di daerah sini banyak peternak unggas kan? Kita bisa tampung aspirasi mereka, dan untuk ngehadang tuh pejabat yang anti rakyat itu, Ret, lo jadi korlap ya, sekarang kita kaji dulu isunya, ni isu seksi banget, enak buat dikaji, kena gitu. Nah sebelum dikaji ama univ lain, biar kita yang jadi pioneer. Gue yakin pasti media langsung lirik kita. Soalnya kita ngga tanggung-tanggung, minta pejabat itu turun.” Wandi semangat.
“Bang, apa ngga terlalu ekstrim tuh?” tanya Fadlin
“Ini sebagai reaksi kritis, banyak rakyat disana yang ngga tau apa-apa masalah ini, sekaligus kita ngasih tau mereka dengan cara kita biar mereka ‘melek’ dikit. Dan cari perhatian media, bukan pengen disorot jadi artis ya, haha, tapi biar media juga pertimbangin posisi mahasiswa juga ngaruh buat kebijakan, maksud gue biar pejabat itu ngga seenaknya bikin kebijakan yang nguntungin mereka doang tapi rakyat jadi korban.” Jelas Wandi.
Pesanan bebek datang, dibawakan oleh dua orang pelayan laki-laki, dasi kupu-kupunya sedikit miring ke kiri, mungkin karena sudah malam (tidak ada hubungannya). Lalu tidak lama kemudian es teh andalan cafe ini menyusul. Kenapa andalan? Karena ukuran gelasnya besar, mirip gelas bir di clubbing. Ukuran jumbo yang jadi obat kalo pas makan bebek keselek trus minumnya banyak, hahaa
Mereka menyantap makan itu dengan semangat, doyan dan karena lapar juga. Namun obrolan terus bergulir sambil santapan itu dinikmati. Diskusi anak-anak kementerian sosial politik berjalan santai nonformal, namun sarat akan aksi kritis sebagai mahasiswa yang bergerak aktif mengontrol pemerintahan. Salah satu yang menjadi semangat juang mahasiswa adalah peristiwa 98 yang sangat fenomenal itu.
“Ni bebek resepnya ditambah cengkeh kali ya, jadi agak pedes-pedes gimanaa gitu.” Fadlin berkomentar.
“Ngga juga, ni agak manis, pake madu kali, atau lo cukup liat gue kalo kepedesan and pengen bebek lo manis, hahaha” Reta menimpali.
“Gue aneh, ni bebek padahal dagingnya kagak gede-gede amat, dibanding ama ayam juga gedean ayam, tapi kok harganya diatas ayam ya?” Iska menambahkan.
“Bebek tuh lebih seksi cuy, lo coba ntar perhatiin kalo bebek lagi jalan, pasti pantatnya goyang kanan goyang kiri,hahha.” Jay ikutan.
“Oke ya semuanya, tinggal persiapan fisik aja buat action kita besok”
“Siipp”
Bebek selesai sudah disantap. Nama cafe cozzy itu sebenanya adalah Bebek Gosong. Entah kenapa si pemilik cafe menamakan itu. I catching mungkin dan mudah diingat.
Reta teringat akan Andra. Baru saja ia menerima sms Andra membeli bebek. Kawannya di belahan Indonesia bagian barat itu juga dulunya aktif dalam kajian strategis politik praktis. Dan kini ia bekerja di kantor bantuan hukum bersama seniornya semasa kuliah.
Ahh betapa simpelnya jika menghubung-hubungkan sesuatu. Dua kepribadian yang disangkut pautkan dengan kajian strategis bernama politik. Disamping politik ada juga kajian yang sama-sama menarik perhatian pada saat yang sama namun berbeda tempat. Yaitu kajian bebek. Dan lebih uniknya “kajian politik tentang kajian bebek di Bebek Gosong”. Bebek telah menjadi headline news yang hangat diperbincangkan dikalangan mahasiswa. Bebek, kau telah menjadi sesuatu yang kami perjuangkan juga.
2 hari kemudian, anak-anak sospol kumpul lagi, masih di Bebek Gosong. Iska membawa koran regional dengan headline ‘Bebek mampu menjadi primadona Jawa Tengah’ kemudian Iska berkata “Ret, lo masuk koran !”
Semua mata kawan-kawannya memburu koran yang baru dibawa Iska. Melihat gambar Reta sedang berorasi, spontan semuanya tertawa.
Smg-0.46-24032011
Kamis, 24 Maret 2011
bebek part 1
Bebek
Seseorang hendak pulang ke gubuk tua yang terletak di sebuah desa pedalaman di daerah Cianjur. Ia mencari angkutan umum yang siapa tahu masih tersisa di terminal, waktu menunjukkan pukul 21.00. Namun aneh suasana pasar masih saja ramai. Disamping pintu kereta api sebelah kanan beberapa pedagang asongan masih asik membicarakan gosip hot seputar penjual jamu yang baru-baru ini muncul menggantikan mbo iyem. Disamping kirinya pedagang bebek sedang konsentrasi menghitung hasil jualannya, tapi masih ada bebek yang belum laku dijual. “aha, mungkin bebek itu menunggu untuk aku beli” tergambar sudah bayangan pemuda yang hendak pulang ke gubuknya, membawa oleh-oleh untuk anaknya beberapa ekor bebek. Penglaris lah untuk pedagang yang sampai jam sembilan malam masih mengais rezeki, mungkin anak istrinya menunggu di rumah. Hhmm setidaknya niat pemuda itu baik ingin menolong.
Dibungkuslah 5 ekor bebek itu seharga lima puluh ribu. Pedagang kegirangan sambil teriak “Laku dak aing, beak jualan aing, Munah, aing balik mawa duit..”
Pemuda itu hanya geleng-geleng kepala menyaksikan orang yang baru saja bertransaksi dengannya. Tidak lama bis menuju kampungnya tiba. Ia pun segera menyetop bis itu dan tidak lupa membawa anak-anak asuhnya yang masih kecil-kecil dalam kandang berukuran sebesar sepatu. Pemuda itu melihat namanya di name tag nya. Andra. Ia baru sadar bahwa ia pun sedang mengais rezeqi dari kantor tempatnya bekerja.
Sementara di belahan Indonesia bagian tengah, tepatnya di Semarang. Seorang perempuan baru saja menutup laptopnya. Ia baru mengerjakan tugas Politik Praktis untuk diikutsertakan dalam lomba essay dalam rangka award salah satu ilmuwan di Indonesia. Handphone nya berdering . Alunan Keep Moving On nya Andien si jazzy terdengar..bersama mentari, kubernyanyi,...
“Hallo, Reta, gue jemput ya, lo ngga lupa konsolidasi kan?” suara Fadlin mengingatkan Reta kalo mereka punya janji dengan anak-anak kementerian sospol dari universitasnya.
“My God, sorry gue jadi autis sejak tadi siang, siip, lo jemput 10 menit lagi ya, gue siap-siap dlu” handphone langsung dilemparkan reta ke atas selimut Turkey nya, lalu ia segera memilih pakaian casual nya untuk dinner plus plus.
Mobil diparkir tepat di tempat mereka bakal dinner. Di dalam Wandi, Zuki, Santo, Iska, Jane dan Jay sudah standby dengan menu yang mereka bakal dipesan. One man one laptop pun tidak kalah standby, kebetulan tempat makan sederhana yang cozzy itu dilengkapi dengan kebutuhan mahasiswa masa kini, hotspot area. Lumayan sambil makan, sambil facebookan, but not only facebookan buat anak-anak klan ini. They open the newest in this country. Segala situs informasi update mereka akses. Mulai dari redupnya kasus Century, mafia pajak, Gayus, otonomi daerah, sampai rencana kedatangan pejabat negara ke jawa tengah, secara tempat mereka kuliah ada di Jawa Tengah.
“Jadi waktu rame-rame kasus Century itu, dosen gue ngebahas kasus itu terus, sampe-sampe ada di soal ujian akhir gue, jadi mau ngga mau gur ngikutin dan emang itu juga masuk ke jurusan yang gue ambil.” Sahut Wandi yang memimpin konsolidasi nonformal itu.
“Mas, bebeknya 8 pake nasi, makan sini” sela Wandi ketika seorang pelayan cafe itu menghampiri meja lesehan mereka.
Seseorang hendak pulang ke gubuk tua yang terletak di sebuah desa pedalaman di daerah Cianjur. Ia mencari angkutan umum yang siapa tahu masih tersisa di terminal, waktu menunjukkan pukul 21.00. Namun aneh suasana pasar masih saja ramai. Disamping pintu kereta api sebelah kanan beberapa pedagang asongan masih asik membicarakan gosip hot seputar penjual jamu yang baru-baru ini muncul menggantikan mbo iyem. Disamping kirinya pedagang bebek sedang konsentrasi menghitung hasil jualannya, tapi masih ada bebek yang belum laku dijual. “aha, mungkin bebek itu menunggu untuk aku beli” tergambar sudah bayangan pemuda yang hendak pulang ke gubuknya, membawa oleh-oleh untuk anaknya beberapa ekor bebek. Penglaris lah untuk pedagang yang sampai jam sembilan malam masih mengais rezeki, mungkin anak istrinya menunggu di rumah. Hhmm setidaknya niat pemuda itu baik ingin menolong.
Dibungkuslah 5 ekor bebek itu seharga lima puluh ribu. Pedagang kegirangan sambil teriak “Laku dak aing, beak jualan aing, Munah, aing balik mawa duit..”
Pemuda itu hanya geleng-geleng kepala menyaksikan orang yang baru saja bertransaksi dengannya. Tidak lama bis menuju kampungnya tiba. Ia pun segera menyetop bis itu dan tidak lupa membawa anak-anak asuhnya yang masih kecil-kecil dalam kandang berukuran sebesar sepatu. Pemuda itu melihat namanya di name tag nya. Andra. Ia baru sadar bahwa ia pun sedang mengais rezeqi dari kantor tempatnya bekerja.
Sementara di belahan Indonesia bagian tengah, tepatnya di Semarang. Seorang perempuan baru saja menutup laptopnya. Ia baru mengerjakan tugas Politik Praktis untuk diikutsertakan dalam lomba essay dalam rangka award salah satu ilmuwan di Indonesia. Handphone nya berdering . Alunan Keep Moving On nya Andien si jazzy terdengar..bersama mentari, kubernyanyi,...
“Hallo, Reta, gue jemput ya, lo ngga lupa konsolidasi kan?” suara Fadlin mengingatkan Reta kalo mereka punya janji dengan anak-anak kementerian sospol dari universitasnya.
“My God, sorry gue jadi autis sejak tadi siang, siip, lo jemput 10 menit lagi ya, gue siap-siap dlu” handphone langsung dilemparkan reta ke atas selimut Turkey nya, lalu ia segera memilih pakaian casual nya untuk dinner plus plus.
Mobil diparkir tepat di tempat mereka bakal dinner. Di dalam Wandi, Zuki, Santo, Iska, Jane dan Jay sudah standby dengan menu yang mereka bakal dipesan. One man one laptop pun tidak kalah standby, kebetulan tempat makan sederhana yang cozzy itu dilengkapi dengan kebutuhan mahasiswa masa kini, hotspot area. Lumayan sambil makan, sambil facebookan, but not only facebookan buat anak-anak klan ini. They open the newest in this country. Segala situs informasi update mereka akses. Mulai dari redupnya kasus Century, mafia pajak, Gayus, otonomi daerah, sampai rencana kedatangan pejabat negara ke jawa tengah, secara tempat mereka kuliah ada di Jawa Tengah.
“Jadi waktu rame-rame kasus Century itu, dosen gue ngebahas kasus itu terus, sampe-sampe ada di soal ujian akhir gue, jadi mau ngga mau gur ngikutin dan emang itu juga masuk ke jurusan yang gue ambil.” Sahut Wandi yang memimpin konsolidasi nonformal itu.
“Mas, bebeknya 8 pake nasi, makan sini” sela Wandi ketika seorang pelayan cafe itu menghampiri meja lesehan mereka.
Minggu, 20 Maret 2011
bunga2 cinta,..lagi seneng ama lagu ni..
Bunga-bunga Cinta -ost DMC
Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah
Tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Tulus hatipun buka mataku
Tegar jiwaku mengapus
Membuncah jiwaku
Harapan yang suci
Menyatukan janji
Bunga-bunga cinta
Indah bersemi
Diantara harap pinta padaNya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah
Dalam mihrab cinta
Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah
Tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Tulus hatipun buka mataku
Tegar jiwaku mengapus
Membuncah jiwaku
Harapan yang suci
Menyatukan janji
Bunga-bunga cinta
Indah bersemi
Diantara harap pinta padaNya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah
Dalam mihrab cinta
Sabtu, 19 Maret 2011
pelantikan BEM se-UNDIP dan kuliah umum bersama BJ Habibi
19 Maret 2011 pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa se-UNDIP dan Kuliah Umum bersama mantan presiden Republik Indonesia BJ Habibi, di gedung Prof. Soedarto, S. H.
Pak Habibi sangat tegas dalam gaya bicaranya, namun sangat memesona, bagiku, Profesor Engineer kebanggaan Indonesia ini sangatlah membuat saya bangga, pun ketika beliau membawakan kuliah umumnya, dan di dalamnya tersisip cerita-cerita romantisme kehidupan beliau bersama Ibu Ainun (almh). Saking cintanya Pak Habibi kepada istri tercinta, dalam sejarah hidupnya beliau hanya memiliki satu istri, yang sangat dicintainya itu. Ketika moment lelayu kepergian Bu Ainun, terlihat jelas di hampir selutuh stasiun tv tanah air memperlihatkan gambar sosok putera bangsa (BJ Habibi)mencium dengan penuh cinta kepada almarhumah untuk yang terakhir kalinya.
Dalam kesempatan hadir di tengah-tengah mahasiswa UNDIP, saya disini pun sebagai salah satu dari yang dilantik tersebut, sangat bangga ketika orang yang pernah menjadi nomor satu di Indonesia bersedia hadir ke almamater tercinta UNDIP, tumbuh dan berkembang rasa cinta di sanubari kami para mahasiswa, yang dengan harapan besar bisa meneruskan jejak yang telah dicontohkan oleh sang putera bangsa ini.
Berikut isi kuliah umum Pak Habibi yang dapat saya catat :
Dan sampai saat ini kita tidak lupa, yang kita sempurnakan. Saya waktu muda seusia Anda pernah juga aktif dalam gerakan mahasiswa, pernah juga namanya bukan presiden, tapi ketua. Karena presiden cuma 1 presiden Indonesia. (riuh suara tawa dari para mahasiswa) Tamat SMA taun 54, 10 taun kemudian saya S3, 28 tahun saya telah lulus S3.
UI itu cikal bakal (bs baca di internet) Bogor fakultas pertanian, ftekno ITB, dst, 6 bulan di UI, langsung ke luar negeri. Saya tidak dapat P4, tapi dapat indoktrinasi, supaya menyentuh ilmu pengetahuan teknologi, dua bidang, dirgantara dan maritim, pulang membawa ilmu.
Kenapa sih industri dirgantara gagal?
Tidak gagal, kita dilarang,
Sebelumnya mau jelaskan, putera terbaik indonesia harus dikirim ke luar untuk belajar, dan membangun Indonesia.
Yang pertama dari tentara pelajar, Saya bukan yang pertama. Bidang Ekonomi. Dulu ga boleh ke luar negeri, kecuali dua bidang itu.
Saudara, taun 74 pertama kali ketemu Pak Harto sebagai presiden RI, hari senin tanggal 28 jan 1974, jam setengah 8 (beliau masih sangat ingat dengan jelas tepat waktunya). Beliau menyampaikan, memutuskan, harus memutuskan kerangka menyiapkan untuk bangsa seterusnya. Dulu waktu kajian di Jerman, why me? (Pak Habibi bertanya-tanya, kenapa dirinya yang dipilih)
Waktu itu dia (Pak Harto) minta supaya saya membangun industri strategis, bukan industri pertahanan. Karena pertahanan tidak mampu membiayai industri strategis. Cikal bakal nya aset yang ada, nuklir reaktor dari rusia, memulai dengan 20 karyawan.
Waktu jadi wapres, sesuai dgn UUD 45 tap MPR, wapres ga boleh merangkap jabatan apa-apa. Sebagai dirut, diserahkan kepada kader yang lain, karena jadi wapres taun 98, taun 74 saya ditugaskan dan memulai dengan 20 orang, taun 98 saya serahkan 48rb karyawan dengan turn over 10.000 USD. Dan itu nyata. Saya sudah mendirikan untuk Eropa dan Timur tengah, Saudara ini bukan omong kosong. Untuk hal itu, saya ingin memperlihatkan film, membantu kita menangani krisis, IMF mau membantu jika kita hentikan semua itu. Uang bukan apa-apa, saya waktu itu membutuhkan 1800 jam terbang pesawat Gatotkoco. Untuk 70 penumpang. 20 taun lalu diketawain. Dikatakan cara memberhentikan ga boleh dikasih uang, di lain pihak harus menanggung bank2 yang tau sendirilah.....
Film>>>>>>memperlihatkan kehebatan teknologi, tahun 95, berbagai kapal dan pesawat produksi Indonesia
N2130, Gatotkoco, dst
Saudra, ini fakta..
Sebelumnya tidak ada pesawat, hanya angan-angan, hanya kertas yang dibentuk lalu diterbangkan, banyak omong-omongan. Apa ngga bahaya? Pesawat bukan terbang karena keputusan presiden, pesawat terbang itu terbang karena yang mengusainya mengerti. Aerospace...
Sampai Bu Ainun bilang, “kamu tidur, nanti besok....
Airbush, kbtulan saya direktur, bukan untuk keuntungan, tapi untuk mengembangkan teknologi.
Safety, cost, missi
Bank dunia menyusun data2 dari UNESCO..
Asia timur dan pasifik 28% lebih rendah dari dunia rata2, yang ekspor high tec, dimana? Arab hanya 1%, kalo dibandingkan dengan negara2 Eropa, berarti kita mampu.
Dalam bidang dirgantara dan perkapalan, kita menerjemahkan makalah dari bahasa Jerman, Inggris, Malaysia, dan mereka juga menerjemahkan.
Semua akarnya pada Nabi Ibrahim, karena itu di Indonesia 98%
Sila pertama ketuhanan YME wajar, karena sumbernya sama.
Faktor sinergi dan budaya yang menentukan produktif kreativitas.
Bersyukur, berterimakasih kepada rakyat. Tidak mungkin saya berdiri disini jika rakyat Indonesia tidak berjuang.
Pesan: berjuang untuk masa depan bangsa Indonesia!!
Maaf apabila dalam penulisan resume kuliah umum ini banyak sekali kekurangan, terutama pada loncat-loncatnya pembahasan dari suatu hal. Ini yang dapat saya tangkap dari kuliah umum Pak Habibi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. INI FAKTA, DAN KITA BISA!!!
Pak Habibi sangat tegas dalam gaya bicaranya, namun sangat memesona, bagiku, Profesor Engineer kebanggaan Indonesia ini sangatlah membuat saya bangga, pun ketika beliau membawakan kuliah umumnya, dan di dalamnya tersisip cerita-cerita romantisme kehidupan beliau bersama Ibu Ainun (almh). Saking cintanya Pak Habibi kepada istri tercinta, dalam sejarah hidupnya beliau hanya memiliki satu istri, yang sangat dicintainya itu. Ketika moment lelayu kepergian Bu Ainun, terlihat jelas di hampir selutuh stasiun tv tanah air memperlihatkan gambar sosok putera bangsa (BJ Habibi)mencium dengan penuh cinta kepada almarhumah untuk yang terakhir kalinya.
Dalam kesempatan hadir di tengah-tengah mahasiswa UNDIP, saya disini pun sebagai salah satu dari yang dilantik tersebut, sangat bangga ketika orang yang pernah menjadi nomor satu di Indonesia bersedia hadir ke almamater tercinta UNDIP, tumbuh dan berkembang rasa cinta di sanubari kami para mahasiswa, yang dengan harapan besar bisa meneruskan jejak yang telah dicontohkan oleh sang putera bangsa ini.
Berikut isi kuliah umum Pak Habibi yang dapat saya catat :
Dan sampai saat ini kita tidak lupa, yang kita sempurnakan. Saya waktu muda seusia Anda pernah juga aktif dalam gerakan mahasiswa, pernah juga namanya bukan presiden, tapi ketua. Karena presiden cuma 1 presiden Indonesia. (riuh suara tawa dari para mahasiswa) Tamat SMA taun 54, 10 taun kemudian saya S3, 28 tahun saya telah lulus S3.
UI itu cikal bakal (bs baca di internet) Bogor fakultas pertanian, ftekno ITB, dst, 6 bulan di UI, langsung ke luar negeri. Saya tidak dapat P4, tapi dapat indoktrinasi, supaya menyentuh ilmu pengetahuan teknologi, dua bidang, dirgantara dan maritim, pulang membawa ilmu.
Kenapa sih industri dirgantara gagal?
Tidak gagal, kita dilarang,
Sebelumnya mau jelaskan, putera terbaik indonesia harus dikirim ke luar untuk belajar, dan membangun Indonesia.
Yang pertama dari tentara pelajar, Saya bukan yang pertama. Bidang Ekonomi. Dulu ga boleh ke luar negeri, kecuali dua bidang itu.
Saudara, taun 74 pertama kali ketemu Pak Harto sebagai presiden RI, hari senin tanggal 28 jan 1974, jam setengah 8 (beliau masih sangat ingat dengan jelas tepat waktunya). Beliau menyampaikan, memutuskan, harus memutuskan kerangka menyiapkan untuk bangsa seterusnya. Dulu waktu kajian di Jerman, why me? (Pak Habibi bertanya-tanya, kenapa dirinya yang dipilih)
Waktu itu dia (Pak Harto) minta supaya saya membangun industri strategis, bukan industri pertahanan. Karena pertahanan tidak mampu membiayai industri strategis. Cikal bakal nya aset yang ada, nuklir reaktor dari rusia, memulai dengan 20 karyawan.
Waktu jadi wapres, sesuai dgn UUD 45 tap MPR, wapres ga boleh merangkap jabatan apa-apa. Sebagai dirut, diserahkan kepada kader yang lain, karena jadi wapres taun 98, taun 74 saya ditugaskan dan memulai dengan 20 orang, taun 98 saya serahkan 48rb karyawan dengan turn over 10.000 USD. Dan itu nyata. Saya sudah mendirikan untuk Eropa dan Timur tengah, Saudara ini bukan omong kosong. Untuk hal itu, saya ingin memperlihatkan film, membantu kita menangani krisis, IMF mau membantu jika kita hentikan semua itu. Uang bukan apa-apa, saya waktu itu membutuhkan 1800 jam terbang pesawat Gatotkoco. Untuk 70 penumpang. 20 taun lalu diketawain. Dikatakan cara memberhentikan ga boleh dikasih uang, di lain pihak harus menanggung bank2 yang tau sendirilah.....
Film>>>>>>memperlihatkan kehebatan teknologi, tahun 95, berbagai kapal dan pesawat produksi Indonesia
N2130, Gatotkoco, dst
Saudra, ini fakta..
Sebelumnya tidak ada pesawat, hanya angan-angan, hanya kertas yang dibentuk lalu diterbangkan, banyak omong-omongan. Apa ngga bahaya? Pesawat bukan terbang karena keputusan presiden, pesawat terbang itu terbang karena yang mengusainya mengerti. Aerospace...
Sampai Bu Ainun bilang, “kamu tidur, nanti besok....
Airbush, kbtulan saya direktur, bukan untuk keuntungan, tapi untuk mengembangkan teknologi.
Safety, cost, missi
Bank dunia menyusun data2 dari UNESCO..
Asia timur dan pasifik 28% lebih rendah dari dunia rata2, yang ekspor high tec, dimana? Arab hanya 1%, kalo dibandingkan dengan negara2 Eropa, berarti kita mampu.
Dalam bidang dirgantara dan perkapalan, kita menerjemahkan makalah dari bahasa Jerman, Inggris, Malaysia, dan mereka juga menerjemahkan.
Semua akarnya pada Nabi Ibrahim, karena itu di Indonesia 98%
Sila pertama ketuhanan YME wajar, karena sumbernya sama.
Faktor sinergi dan budaya yang menentukan produktif kreativitas.
Bersyukur, berterimakasih kepada rakyat. Tidak mungkin saya berdiri disini jika rakyat Indonesia tidak berjuang.
Pesan: berjuang untuk masa depan bangsa Indonesia!!
Maaf apabila dalam penulisan resume kuliah umum ini banyak sekali kekurangan, terutama pada loncat-loncatnya pembahasan dari suatu hal. Ini yang dapat saya tangkap dari kuliah umum Pak Habibi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. INI FAKTA, DAN KITA BISA!!!
Selasa, 15 Maret 2011
i'll be there..
saya yakin suatu saat nanti saya akan kesana, ke negeri yang menjadi list dalam dream book saya..
Allah... aku yakin Kau memeluk mimpi-mimpiku...amiinn
Allah... aku yakin Kau memeluk mimpi-mimpiku...amiinn
Senin, 14 Maret 2011
islamic wedding..berbagai sumber..
TAHAPAN-TAHAPAN PERNIKAHAN ISLAMI
Alam ajaran Islam, tahapan di dalam merajut benang pernikahan ada 3, yaitu :
1. Nazhor (Melihat Calon Isteri)
Islam mensyariatkan bagi seorang pria yang hendak menikah, agar melihat wanita yang diidamkannya. Proses nazhor ini dikemas dalam proses bernama ta’aruf yaitu tahap perkenalan atau saling mengenal satu sama lain.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadist Riwayat abu Dawud “Apabila salah seorang diantara kamu ingin melamar wanita, maka jika bisa melihat apa-apa yang dapat mendorongnya menikahinya, maka lakukanlah.”
Melihat wanita yang akan dilamar adalah suatu hal yang penting yang telah dijelaskan oleh syariat. Bahkan al- Imam al-A’masy t mengatakan : “Setiap pernikahan yang terlaksana tanpa adanya nazhor (melihat), maka pernikahan itu akan diakhiri dengan derita dan duka.” Melihat wanita yang hendak dinikahi merupakan kebaikan bagi kedua belah fihak. Mata adalah utusan hati yang bertugas menyampaikan semua informasi yang dilihatnya. Jika hatinya tenang dan tetap menyukai wanita yang dilihatnya maka ia bisa lebih memantapkan dirinya untuk menjadikan wanita itu sebagai pasangan hidupnya. Sementara jika hatinya dipenuhi keraguan dan kemauannya melemah kemudian dia membatalkan pernikahannya, maka yang demikian ini lebih baik bagi si pria dan si wanita. Karena membatalkan perjalanan saat hendak memulai adalah lebih baik daripada membatalkan perjalanan di tengah perjalanan. Demikian pula seorang wanita boleh melihat pria yang bermaksud menikahinya. Apabila ia cocok dan menyukainya, maka ia boleh menerimanya dan apabila ia tidak menyukainya, maka ia boleh menolaknya.
2. Khitbah (melamar atau meminang)
Setelah nazhor dan merasa cocok dengan wanita yang dilihatnya, maka hendaklah seorang pria maju melamar kepada walinya. Tidak boleh pria tersebut melamar langsung kepada wanita tersebut, ataupun kepada keluarga-keluarga lainnya padahal wali utama (bapak) wanita tersebut ada.
Di dalam melamar, seorang pria harus tahu bahwa wanita yang hendak dilamarnya belum dilamar oleh pria lain,karena melamar wanita yang telah dilamar pria lain adalah haram hukumnya, sebagaimana sabda nabi _ : “Tidak halal seorang mukmin meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia meninggalkannya” (HR Muslim)
Penting untuk diketahui oleh para pria yang hendak melamar wanita agar berterus terang. Bagi pria hendaknya ia menerangkan dirinya dengan benar dan jujur tanpa berlebih-lebihan atau menyembunyikan sesuatu. Dan bagi wali si wanita, hendaknya ia menerangkan kepada pria tentang keadaan puterinya dari segala segi. Karena sesungguhnya setiap sesuatu akan menjadi jelas pada masa-masa mendatang bagi kedua belah fihak tentang segala sesuatu yang ditutupi atau dilebih-lebihkannya dan akibat buruk akan dialami oleh suami isteri apabila tidak diawali dengan kejujuran dan keterusterangan.
Pada saat melamar, tidak diperkenankan berkholwat (berduaan) dengan calon isteri sebelum resmi menikah kecuali apabila disertai mahramnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi _ : “Janganlah sekali-kali seorang dari kamu berkholwat dengan seorang wanita. Karena pasti setan akan menjadi pihak ketiganya.” (HR Tirmidzi).
3. Nikah
Inilah hari yang ditunggu-tunggu dan hari yang bersejarah di dalam kehidupan anak Adam. Hari yang akan menjadikan halalnya hubungan dua anak adam yang sebelumnya haram. Hari yang akan menentukan hari-hari berikutnya bagi sepasang anak Adam di dalam menempuh bahtera baru.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Alloh Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (An-Nur : 32)
RUKUN AKAD NIKAH
Rukun akad nikah ada 3, yaitu :
1. Suami. Disyaratkan suami itu bukan mahram dan haruslah muslim. Laki-laki kafir atau non muslim haram menikah dengan wanita muslimah. Apabila tetap dilangsungkan, maka pernikahannya batal dan hukum pergaulan diantara mereka sama dengan zina.
2. Isteri. Disyaratkan isteri haruslah bukan mahram dan tidak ada pencegah seperti sedang dalam masa ‘iddah atau selainnya. Iddah adalah waktu yang direntangkan apabila calon isteri baru bercerai dari suaminya dan dipastikan 2 kali mengalami masa menstruasi.
3. Ijab Qobul (Serah Terima). Ijab adalah ungkapan pertama kali yang diucapkan wali wanita dan Qobul adalah ungkapan penerimaan yang diucapkan oleh calon suami. Ijab qobul boleh dilakukan dengan bahasa, ucapan dan ungkapan apa saja yang tujuannya diketahui untuk menikah.
SYARAT SAHNYA NIKAH
Syarat-syarat sahnya nikah ada 4, yang apabila tidak terpenuhi salah satu darinya maka pernikahannya menjadi tidak sah. Yaitu :
1. Menyebut secara spesifik (ta’yin) nama mempelai. Tidak boleh seorang wali hanya mengatakan, “saya nikahkan kamu dengan puteri saya” tanpa menyebut namanya sedangkan puterinya lebih dari satu.
2. Kerelaan dua calon mempelai. Dengan demikian tidak sah pernikahan yang dilangsungkan karena paksaan dan tanpa meminta persetujuan dari calon mempelai.
Sebagaimana sabda Nabi _: “Seorang gadis tidak boleh dinikahkan sehingga diminta persetujuannya” (HR Bukhari & Muslim)
3. Wali bagi mempelai wanita, sebagaimana dalam sabda Nabi _ : “Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Abu Dawud). Yang menjadi wali bagi seorang wanita adalah ayahnya, kemudian kakek dari ayah dan seterusnya ke atas; kemudian anak lelakinya dan seterusnya ke bawah; Kemudian saudara kandung pria, saudara pria ayah dan seterusnya sebagaimana dalam hal warisan. Apabila seorang wanita tidak memiliki wali, maka sulthan (penguasa) yang menjadi walinya.
4. Dua orang saksi yang adil, beragama Islam dan laki-laki.
Sebagaimana sabda Nabi _ : “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil " (HR. Al-Baihaqi)
KHUTBAH NIKAH
Dianjurkan agar disampaikan khutbah nikah menjelang akad nikah, yang demikian ini adalah termasuk sunnah Nabi _ yang mulia. Lafal khutbah nikah adalah sebagai berikut :
“Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kami memuji-Nya, memohon per-tolongan dan ampunan-Nya, serta kami berlindung kepada Alloh dari kejahatan diri kami dan keburukan amal usaha kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh
Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102).
“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisaa’: 1)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (QS.
Al-Ahzab: 70-71).
MAHAR (MAS KAWIN)
Termasuk keutamaan agama Islam di dalam melindungi dan memuliakan kaum wanita adalah dengan memberikan hak yang dipintanya berupa
mahar kawin. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4) Sesungguhnya tidak ada batasan minimum ataupun maksimum untuk jumlah mahar. Namun sebaik-baik mahar adalah yang ringan dan tidak memberatkan sebagai-mana sabda Nabi _ : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi). Islam membenci mahar yang berlebihan, dan perkara ini termasuk perkara jahiliyah yang akan membawa keburukan bagi kehidupan manusia. Mahar dapat berupa materi maupun non materi. Mahar berupa materi dapat berbentuk uang, barang, harta ataupun lainnya. Mahar berupa non materi dapat berupa jasa, semisal mengajarkan isteri membaca al-Qur’an, mengajarkan Islam, menghafal al-Qur’an atau yang semisalnya.
Mahar boleh diberikan secara langsung (tunai) atau dengan menunda sebagian atau seluruhnya. Menyebutkan mahar pada saat ijab qobul adalah sunnah tidak wajib, namun menyebutkannya lebih utama.
WALIMATUL ‘URSY (RESEPSI PERKAWINAN)
Walimatul ursy menurut pendapat mayoritas ulama adalah sunnah hukumnya. Namun sebagian lainnya menyatakan hukumnya wajib, berdasarkan sabda Nabi _ kepada ‘Abdurahman bin ‘Aufrahimahullahu : “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (HR Bukhari & Muslim).
ADAB-ADAB (ETIKA) MENYELENGGARAKAN WALIMAH
Di dalam menyelenggarakan walimah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Walimah hendaknya dilaksanakan setelah pasangan suami istri sah terbentuk.
2. Dalam walimah hendaknya diundang orang-orang yang shalih, baik yang miskin maupun yang kaya. Tidak boleh hanya mengundang orang yang kaya saja, sebagaimana sabda Nabi _ : “Seburuk-buruk makanan adalah hidangan walimah yang orang-orang kaya diundang namun orang miskin tidak diundang.” (HR Muslim).
3. Walimah hendaknya dilaksanakan dengan sekurangkurangnya menyem-belih seekor kambing, boleh juga lebih apabila ada keluasan rezeki. Apabila tidak mampu, maka boleh dengan lainnya menurut kadar kemampuan-nya. Boleh pula mengadakan walimah tanpa hidangan daging, sebagaimana pernikahan Rasulullah _ dengan Shofiyah x yang hanya menyediakan makanan dari tepung, mentega dan keju yang dicampur.
4. Boleh bernyanyi dan menabuh rebana di dalam acara pernikahan yang dilakukan oleh kaum wanita di hadapan wanita. “Pemisah antara acara yang halal dengan yang haram adalah suara rebana.” (HR. Al-Hakim). Jadi yang diperbolehkan hanyalah suara rebana bukan musikmusik lainnya.
5. Mengumumkan acara pernikahan, sebagaimana dalam sabda Nabi _ : “Umumkanlah pernikahan!” (HR. Ibnu Hibban)
BAB III
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fillah, Salim. 2007. Baarakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta. Yogyakarta: Pro U Media
Pratama, Rachdie. 2006. Bagaimana Merajut benang Pernikahan Islami. Cinere: Ummusalma Wordpress
Taufiq, Nashir. 2001. Saat Anda Meminang. Jakarta: Pustaka Azzam
Shalih, Fuad. 2005. Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Alam ajaran Islam, tahapan di dalam merajut benang pernikahan ada 3, yaitu :
1. Nazhor (Melihat Calon Isteri)
Islam mensyariatkan bagi seorang pria yang hendak menikah, agar melihat wanita yang diidamkannya. Proses nazhor ini dikemas dalam proses bernama ta’aruf yaitu tahap perkenalan atau saling mengenal satu sama lain.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadist Riwayat abu Dawud “Apabila salah seorang diantara kamu ingin melamar wanita, maka jika bisa melihat apa-apa yang dapat mendorongnya menikahinya, maka lakukanlah.”
Melihat wanita yang akan dilamar adalah suatu hal yang penting yang telah dijelaskan oleh syariat. Bahkan al- Imam al-A’masy t mengatakan : “Setiap pernikahan yang terlaksana tanpa adanya nazhor (melihat), maka pernikahan itu akan diakhiri dengan derita dan duka.” Melihat wanita yang hendak dinikahi merupakan kebaikan bagi kedua belah fihak. Mata adalah utusan hati yang bertugas menyampaikan semua informasi yang dilihatnya. Jika hatinya tenang dan tetap menyukai wanita yang dilihatnya maka ia bisa lebih memantapkan dirinya untuk menjadikan wanita itu sebagai pasangan hidupnya. Sementara jika hatinya dipenuhi keraguan dan kemauannya melemah kemudian dia membatalkan pernikahannya, maka yang demikian ini lebih baik bagi si pria dan si wanita. Karena membatalkan perjalanan saat hendak memulai adalah lebih baik daripada membatalkan perjalanan di tengah perjalanan. Demikian pula seorang wanita boleh melihat pria yang bermaksud menikahinya. Apabila ia cocok dan menyukainya, maka ia boleh menerimanya dan apabila ia tidak menyukainya, maka ia boleh menolaknya.
2. Khitbah (melamar atau meminang)
Setelah nazhor dan merasa cocok dengan wanita yang dilihatnya, maka hendaklah seorang pria maju melamar kepada walinya. Tidak boleh pria tersebut melamar langsung kepada wanita tersebut, ataupun kepada keluarga-keluarga lainnya padahal wali utama (bapak) wanita tersebut ada.
Di dalam melamar, seorang pria harus tahu bahwa wanita yang hendak dilamarnya belum dilamar oleh pria lain,karena melamar wanita yang telah dilamar pria lain adalah haram hukumnya, sebagaimana sabda nabi _ : “Tidak halal seorang mukmin meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia meninggalkannya” (HR Muslim)
Penting untuk diketahui oleh para pria yang hendak melamar wanita agar berterus terang. Bagi pria hendaknya ia menerangkan dirinya dengan benar dan jujur tanpa berlebih-lebihan atau menyembunyikan sesuatu. Dan bagi wali si wanita, hendaknya ia menerangkan kepada pria tentang keadaan puterinya dari segala segi. Karena sesungguhnya setiap sesuatu akan menjadi jelas pada masa-masa mendatang bagi kedua belah fihak tentang segala sesuatu yang ditutupi atau dilebih-lebihkannya dan akibat buruk akan dialami oleh suami isteri apabila tidak diawali dengan kejujuran dan keterusterangan.
Pada saat melamar, tidak diperkenankan berkholwat (berduaan) dengan calon isteri sebelum resmi menikah kecuali apabila disertai mahramnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi _ : “Janganlah sekali-kali seorang dari kamu berkholwat dengan seorang wanita. Karena pasti setan akan menjadi pihak ketiganya.” (HR Tirmidzi).
3. Nikah
Inilah hari yang ditunggu-tunggu dan hari yang bersejarah di dalam kehidupan anak Adam. Hari yang akan menjadikan halalnya hubungan dua anak adam yang sebelumnya haram. Hari yang akan menentukan hari-hari berikutnya bagi sepasang anak Adam di dalam menempuh bahtera baru.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Alloh Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (An-Nur : 32)
RUKUN AKAD NIKAH
Rukun akad nikah ada 3, yaitu :
1. Suami. Disyaratkan suami itu bukan mahram dan haruslah muslim. Laki-laki kafir atau non muslim haram menikah dengan wanita muslimah. Apabila tetap dilangsungkan, maka pernikahannya batal dan hukum pergaulan diantara mereka sama dengan zina.
2. Isteri. Disyaratkan isteri haruslah bukan mahram dan tidak ada pencegah seperti sedang dalam masa ‘iddah atau selainnya. Iddah adalah waktu yang direntangkan apabila calon isteri baru bercerai dari suaminya dan dipastikan 2 kali mengalami masa menstruasi.
3. Ijab Qobul (Serah Terima). Ijab adalah ungkapan pertama kali yang diucapkan wali wanita dan Qobul adalah ungkapan penerimaan yang diucapkan oleh calon suami. Ijab qobul boleh dilakukan dengan bahasa, ucapan dan ungkapan apa saja yang tujuannya diketahui untuk menikah.
SYARAT SAHNYA NIKAH
Syarat-syarat sahnya nikah ada 4, yang apabila tidak terpenuhi salah satu darinya maka pernikahannya menjadi tidak sah. Yaitu :
1. Menyebut secara spesifik (ta’yin) nama mempelai. Tidak boleh seorang wali hanya mengatakan, “saya nikahkan kamu dengan puteri saya” tanpa menyebut namanya sedangkan puterinya lebih dari satu.
2. Kerelaan dua calon mempelai. Dengan demikian tidak sah pernikahan yang dilangsungkan karena paksaan dan tanpa meminta persetujuan dari calon mempelai.
Sebagaimana sabda Nabi _: “Seorang gadis tidak boleh dinikahkan sehingga diminta persetujuannya” (HR Bukhari & Muslim)
3. Wali bagi mempelai wanita, sebagaimana dalam sabda Nabi _ : “Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Abu Dawud). Yang menjadi wali bagi seorang wanita adalah ayahnya, kemudian kakek dari ayah dan seterusnya ke atas; kemudian anak lelakinya dan seterusnya ke bawah; Kemudian saudara kandung pria, saudara pria ayah dan seterusnya sebagaimana dalam hal warisan. Apabila seorang wanita tidak memiliki wali, maka sulthan (penguasa) yang menjadi walinya.
4. Dua orang saksi yang adil, beragama Islam dan laki-laki.
Sebagaimana sabda Nabi _ : “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil " (HR. Al-Baihaqi)
KHUTBAH NIKAH
Dianjurkan agar disampaikan khutbah nikah menjelang akad nikah, yang demikian ini adalah termasuk sunnah Nabi _ yang mulia. Lafal khutbah nikah adalah sebagai berikut :
“Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kami memuji-Nya, memohon per-tolongan dan ampunan-Nya, serta kami berlindung kepada Alloh dari kejahatan diri kami dan keburukan amal usaha kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh
Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102).
“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisaa’: 1)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (QS.
Al-Ahzab: 70-71).
MAHAR (MAS KAWIN)
Termasuk keutamaan agama Islam di dalam melindungi dan memuliakan kaum wanita adalah dengan memberikan hak yang dipintanya berupa
mahar kawin. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4) Sesungguhnya tidak ada batasan minimum ataupun maksimum untuk jumlah mahar. Namun sebaik-baik mahar adalah yang ringan dan tidak memberatkan sebagai-mana sabda Nabi _ : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi). Islam membenci mahar yang berlebihan, dan perkara ini termasuk perkara jahiliyah yang akan membawa keburukan bagi kehidupan manusia. Mahar dapat berupa materi maupun non materi. Mahar berupa materi dapat berbentuk uang, barang, harta ataupun lainnya. Mahar berupa non materi dapat berupa jasa, semisal mengajarkan isteri membaca al-Qur’an, mengajarkan Islam, menghafal al-Qur’an atau yang semisalnya.
Mahar boleh diberikan secara langsung (tunai) atau dengan menunda sebagian atau seluruhnya. Menyebutkan mahar pada saat ijab qobul adalah sunnah tidak wajib, namun menyebutkannya lebih utama.
WALIMATUL ‘URSY (RESEPSI PERKAWINAN)
Walimatul ursy menurut pendapat mayoritas ulama adalah sunnah hukumnya. Namun sebagian lainnya menyatakan hukumnya wajib, berdasarkan sabda Nabi _ kepada ‘Abdurahman bin ‘Aufrahimahullahu : “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (HR Bukhari & Muslim).
ADAB-ADAB (ETIKA) MENYELENGGARAKAN WALIMAH
Di dalam menyelenggarakan walimah perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Walimah hendaknya dilaksanakan setelah pasangan suami istri sah terbentuk.
2. Dalam walimah hendaknya diundang orang-orang yang shalih, baik yang miskin maupun yang kaya. Tidak boleh hanya mengundang orang yang kaya saja, sebagaimana sabda Nabi _ : “Seburuk-buruk makanan adalah hidangan walimah yang orang-orang kaya diundang namun orang miskin tidak diundang.” (HR Muslim).
3. Walimah hendaknya dilaksanakan dengan sekurangkurangnya menyem-belih seekor kambing, boleh juga lebih apabila ada keluasan rezeki. Apabila tidak mampu, maka boleh dengan lainnya menurut kadar kemampuan-nya. Boleh pula mengadakan walimah tanpa hidangan daging, sebagaimana pernikahan Rasulullah _ dengan Shofiyah x yang hanya menyediakan makanan dari tepung, mentega dan keju yang dicampur.
4. Boleh bernyanyi dan menabuh rebana di dalam acara pernikahan yang dilakukan oleh kaum wanita di hadapan wanita. “Pemisah antara acara yang halal dengan yang haram adalah suara rebana.” (HR. Al-Hakim). Jadi yang diperbolehkan hanyalah suara rebana bukan musikmusik lainnya.
5. Mengumumkan acara pernikahan, sebagaimana dalam sabda Nabi _ : “Umumkanlah pernikahan!” (HR. Ibnu Hibban)
BAB III
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fillah, Salim. 2007. Baarakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta. Yogyakarta: Pro U Media
Pratama, Rachdie. 2006. Bagaimana Merajut benang Pernikahan Islami. Cinere: Ummusalma Wordpress
Taufiq, Nashir. 2001. Saat Anda Meminang. Jakarta: Pustaka Azzam
Shalih, Fuad. 2005. Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
iklan politik agar tidak mengurai sampah visual...
TUGAS MATA KULIAH PENULISAN IKLAN/ COPYWRITING
MENYELAMATKAN IKLAN POLITIK AGAR TIDAK MENGURAI SAMPAH VISUAL
Disusun oleh:
Yollanda Octavitri
A2A008051
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
Janji palsu tidak hanya beredar di kalangan para pujangga cinta, melainkan melekat juga dalam bahasa-bahasa promosi dalam ajang pesta rakyat terutama dalam spanduk dan sejenisnya. Bahasa-bahasa mengumbar janji untuk perbaikan infrastruktur maupun untuk pembangunan segala aspek daerah maupun nasional seringkali stuck hanya sampai pada saat kampanye saja. Tidak ada follow up ketika calon pemegang kekuasaan (bisa jadi anggota dewan, bupati, gubernur, bahkan presiden) yang menjanjikan hal-hal yang ditawarkan para calon untuk itu akhirnya terpilih. Disini jelas janji kosong atau nihil, tidak ada sama sekali. Seperti faham nihilisme dalam filsafat, yang berarti sesuatu itu adalah kosong, tanpa materi, maka salah satu iklan politik yang berkembang di Indonesia demikian. Bukan rahasia umum lagi jika sederet janji yang ditawarkan calon pemegang kekuasaan tersebut bisa bersambut baik dari khalayak publik. Namun biasasnya diberikan pada saat kampanye yang menjadi korban utama iklan politik adalah masyarakat yang memiliki ekonomi rendah, sehingga dengan jamuan sedikit materi yang hanya diberikan pada saat kampanye berlangsung dapat meluluhkan hati mereka, meskipun setelah terpilih mereka pintar bersilat lidah.
Dalam dunia politik, konon semuanya adalah hal. Itulah paradigma yang telah mendarah daging di kalangan elit politik. Ada juga yang berpendapat bahwa jika tidak pakai cara licik, tidak akan menang. Berbagai cara yang mendapat embel-embel halal dari sudut pandang politik, seakan semua telah lumrah dilakukan. Masyarakat yang melihat tingkah laku elit politik hanya bisa berekspresi miris ketika melihat aksinya mengeksiskan diri. Ada-ada saja janji palsu yang gemar digembor-gemborkan ketika kampanye, atau ditulis dalam spanduk pencalonan diri yang terpasang di seantero desa ataupun kota ketika zaman-zaman pemilu. Sungguh membuat sakit mata yang melihat sampah visual tersebut.
Calon elit politik yang tidak populer sering mengandalkan kepopuleran kerabat ataupun saudara yang dimilikinya. Padahal jikan nantinya ia terpilih, yang menggerakkan roda kepemimpinan adalah dia sendiri, bukan saudara ataupun kereabat yang ia jadikan tumbal untuk mempopulerkan nama dirinya. Narsisme yang sesungguhnya tidak ada hubungan langsung dengan politik telah membuat politik tidak lagi sebagai sesuatu yang agung dan sakral. Bahasa yang digunakan dalam iklan politik seringkali membangga-banggakan calon tersebut, mungkin saja pada kenyataannya tidak semembanggakan demikian. Namun dengan dalih keeksisan diri, supaya masyarakat mengenal calon tersebut
Instan ciri masyrakat modern dewasa ini. Semua serba ingin cepat dan jadi. Seringkali tidak dengan pemikiran yang panjang, sehingga yang menjadi korban tak lain adalah rakyat. Negara Indonesia adalah negara demokrasi, negara yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dengan perwakilan anggota dewan perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum, partai politik menjadi kendaraan utamanya. Kenyataan yang terjadi saat ini, calon wakil rakyat tersebut sangat instan dalam membuat visi misi karier sebagai wakil rakyat. Mereka bahkan lupa dengan esensi yang diemban untuk mewakili aspirasi rakyat. Pragmatisme yang ada dalam mindset mereka tidak lain untuk menjadikan politik sebagai kendaraan cepat untuk mencapai tujuan yang mereka punya. Dalam bahasa iklan politik bernada simplisitas. Bahasa yang digunakan sangat ringan dan simple, dengan tujuan hanya mencari kemudahan, terlepas dari dari niat masing-masing calon dari partai politik tersebut.
Teks sebagai sesuatu yang urgent dalam upaya komunikasi bahasa, dari komunikator kepada komunikan. Dalam hal ini komunikator adalah calon-calon anggota legislasi, dan komunikan adalah rakyat. Teks menjadi pisau bermata dua, disatu sisi memberikan manfaat, disisi lain memiliki dampak negatif. Semua tergantung dari si pemakai bahasa itu. Iklan politik lebih banyak menyumbangkan negatif bagi pihak rival. Bahasanya sering membuat pihak lain tersudut.
Dunia luar ini mengancam untuk mengubah kualitas paling dasar umat manusia, cinta kita yang tak bertepi terhadap komunikasi menjadi bisnis besar dan paling buruk, menjadi propaganda (Ziauddin Sardar, 2008: 9)
Visualisasi politik yang diiklankan dalam bentuk komunikasi visual misalnya dalam baris iklan koran, baliho, spanduk, mapun pamflet telah menjadikan sektor iklan berupa ladang bisnis. Bisnis yang terbentuk justru bisnis besar dan buruk, mempropaganda isu yang berkembang terutama pada jangka waktu pemilu yang sangat sensitif dengan ancaman dari rival politiknya. Bukan saja tidak mengindahkan etika politik yang telah ditetapkan dengan undang-undang dari pemerintah, tetapi juga persaingan yang terjadi malah semakin memperburuk keadaaan dengan tidak memandang cinta sesama peserta kompetisi pesta rakyat tersebut.
Studi media menunjukkan kepada kita mengapa politik,seni dan masyarakat berjalan seperti sekarang ini, dan bagaimana masa depan dapat dibentuk untuk hal yng terbaik (Ziauddin Sardar, 2008: 13). Dengan cara mempelajari media, bahasa sebagai kendaraan utamanya, diharapkan dapat mengubah politik yang sudah sunter memiliki paradigma yang kotor, licik dan tidak halal sekalipun menjadi sesuatu yang dapat mengubah menuju ke masa depan yang lebih baik, sesuai dengan pendapat Ziauddin Sardar dalam bukunya Membongkar Kuasa Media.
Modal utama yng dimiliki adalah bahasa, kemudian keberanian mental untuk berani mengeksplorasi kekayan intlektualny untuk di blow up dan di aplikasikan ke dalam iklan politik. Meski sulit dirasa, namun ada usaha untuk menjadikan iklan potik yang umumnya sekarang disebut sebagai sampah visual, menjadi sumber daya produktif yang mampu menginspirasi dan memotovasi pembaca iklan tersebut, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun untuk masa depan dalam jangka waktu yang panjang.
Referensi
Sardar, Ziauddin. 2008. Membongkar Kuasa Media. Yogyakarta: Resist Book
MENYELAMATKAN IKLAN POLITIK AGAR TIDAK MENGURAI SAMPAH VISUAL
Disusun oleh:
Yollanda Octavitri
A2A008051
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
Janji palsu tidak hanya beredar di kalangan para pujangga cinta, melainkan melekat juga dalam bahasa-bahasa promosi dalam ajang pesta rakyat terutama dalam spanduk dan sejenisnya. Bahasa-bahasa mengumbar janji untuk perbaikan infrastruktur maupun untuk pembangunan segala aspek daerah maupun nasional seringkali stuck hanya sampai pada saat kampanye saja. Tidak ada follow up ketika calon pemegang kekuasaan (bisa jadi anggota dewan, bupati, gubernur, bahkan presiden) yang menjanjikan hal-hal yang ditawarkan para calon untuk itu akhirnya terpilih. Disini jelas janji kosong atau nihil, tidak ada sama sekali. Seperti faham nihilisme dalam filsafat, yang berarti sesuatu itu adalah kosong, tanpa materi, maka salah satu iklan politik yang berkembang di Indonesia demikian. Bukan rahasia umum lagi jika sederet janji yang ditawarkan calon pemegang kekuasaan tersebut bisa bersambut baik dari khalayak publik. Namun biasasnya diberikan pada saat kampanye yang menjadi korban utama iklan politik adalah masyarakat yang memiliki ekonomi rendah, sehingga dengan jamuan sedikit materi yang hanya diberikan pada saat kampanye berlangsung dapat meluluhkan hati mereka, meskipun setelah terpilih mereka pintar bersilat lidah.
Dalam dunia politik, konon semuanya adalah hal. Itulah paradigma yang telah mendarah daging di kalangan elit politik. Ada juga yang berpendapat bahwa jika tidak pakai cara licik, tidak akan menang. Berbagai cara yang mendapat embel-embel halal dari sudut pandang politik, seakan semua telah lumrah dilakukan. Masyarakat yang melihat tingkah laku elit politik hanya bisa berekspresi miris ketika melihat aksinya mengeksiskan diri. Ada-ada saja janji palsu yang gemar digembor-gemborkan ketika kampanye, atau ditulis dalam spanduk pencalonan diri yang terpasang di seantero desa ataupun kota ketika zaman-zaman pemilu. Sungguh membuat sakit mata yang melihat sampah visual tersebut.
Calon elit politik yang tidak populer sering mengandalkan kepopuleran kerabat ataupun saudara yang dimilikinya. Padahal jikan nantinya ia terpilih, yang menggerakkan roda kepemimpinan adalah dia sendiri, bukan saudara ataupun kereabat yang ia jadikan tumbal untuk mempopulerkan nama dirinya. Narsisme yang sesungguhnya tidak ada hubungan langsung dengan politik telah membuat politik tidak lagi sebagai sesuatu yang agung dan sakral. Bahasa yang digunakan dalam iklan politik seringkali membangga-banggakan calon tersebut, mungkin saja pada kenyataannya tidak semembanggakan demikian. Namun dengan dalih keeksisan diri, supaya masyarakat mengenal calon tersebut
Instan ciri masyrakat modern dewasa ini. Semua serba ingin cepat dan jadi. Seringkali tidak dengan pemikiran yang panjang, sehingga yang menjadi korban tak lain adalah rakyat. Negara Indonesia adalah negara demokrasi, negara yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dengan perwakilan anggota dewan perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum, partai politik menjadi kendaraan utamanya. Kenyataan yang terjadi saat ini, calon wakil rakyat tersebut sangat instan dalam membuat visi misi karier sebagai wakil rakyat. Mereka bahkan lupa dengan esensi yang diemban untuk mewakili aspirasi rakyat. Pragmatisme yang ada dalam mindset mereka tidak lain untuk menjadikan politik sebagai kendaraan cepat untuk mencapai tujuan yang mereka punya. Dalam bahasa iklan politik bernada simplisitas. Bahasa yang digunakan sangat ringan dan simple, dengan tujuan hanya mencari kemudahan, terlepas dari dari niat masing-masing calon dari partai politik tersebut.
Teks sebagai sesuatu yang urgent dalam upaya komunikasi bahasa, dari komunikator kepada komunikan. Dalam hal ini komunikator adalah calon-calon anggota legislasi, dan komunikan adalah rakyat. Teks menjadi pisau bermata dua, disatu sisi memberikan manfaat, disisi lain memiliki dampak negatif. Semua tergantung dari si pemakai bahasa itu. Iklan politik lebih banyak menyumbangkan negatif bagi pihak rival. Bahasanya sering membuat pihak lain tersudut.
Dunia luar ini mengancam untuk mengubah kualitas paling dasar umat manusia, cinta kita yang tak bertepi terhadap komunikasi menjadi bisnis besar dan paling buruk, menjadi propaganda (Ziauddin Sardar, 2008: 9)
Visualisasi politik yang diiklankan dalam bentuk komunikasi visual misalnya dalam baris iklan koran, baliho, spanduk, mapun pamflet telah menjadikan sektor iklan berupa ladang bisnis. Bisnis yang terbentuk justru bisnis besar dan buruk, mempropaganda isu yang berkembang terutama pada jangka waktu pemilu yang sangat sensitif dengan ancaman dari rival politiknya. Bukan saja tidak mengindahkan etika politik yang telah ditetapkan dengan undang-undang dari pemerintah, tetapi juga persaingan yang terjadi malah semakin memperburuk keadaaan dengan tidak memandang cinta sesama peserta kompetisi pesta rakyat tersebut.
Studi media menunjukkan kepada kita mengapa politik,seni dan masyarakat berjalan seperti sekarang ini, dan bagaimana masa depan dapat dibentuk untuk hal yng terbaik (Ziauddin Sardar, 2008: 13). Dengan cara mempelajari media, bahasa sebagai kendaraan utamanya, diharapkan dapat mengubah politik yang sudah sunter memiliki paradigma yang kotor, licik dan tidak halal sekalipun menjadi sesuatu yang dapat mengubah menuju ke masa depan yang lebih baik, sesuai dengan pendapat Ziauddin Sardar dalam bukunya Membongkar Kuasa Media.
Modal utama yng dimiliki adalah bahasa, kemudian keberanian mental untuk berani mengeksplorasi kekayan intlektualny untuk di blow up dan di aplikasikan ke dalam iklan politik. Meski sulit dirasa, namun ada usaha untuk menjadikan iklan potik yang umumnya sekarang disebut sebagai sampah visual, menjadi sumber daya produktif yang mampu menginspirasi dan memotovasi pembaca iklan tersebut, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun untuk masa depan dalam jangka waktu yang panjang.
Referensi
Sardar, Ziauddin. 2008. Membongkar Kuasa Media. Yogyakarta: Resist Book
rampak bedug become welcoming dance "international youth camp 2010", anyer, banten-indonesia
Pendahuluan
Kebudayaan menurut Kuntowijoyo yang dibagi menjadi 4 tahapan, yaotu tahapan mistis, tahapan ontologis, tahapan logis, dan tahapan ideologis. Dalam pemahaman kebudayaan yang berkembang dalam suatu masyarakat, perlu dilihat pula asal-usul bagaimana kebudayaan tersebut dapat berkembang. Rampak Bedug yang berkembang sebagai tradisi di daerah Banten merupakan tahapan ontologis. Dalam tahapan ontologis, orang-orang sudah melewatkan budaya mistis dan mulai terbuka, kesadaran “berbeda”, tidak lagi primordial, sudah agak terbuka dan bisa menerima faham dengan baik, komunikasinya pun berjalan dengan baik.
Kebudayaan berkembang dalam suatu masyarakat kultural merupakan warisan dari pendahulu yang pernah hidup pada masyarakat tersebut. Kultur yang berkembang tidak lepas dari kepribadian dan cara pandang masyarakat tersebut tentang kehidupan. Di dalamnya terdapat norma-norma yang disepakati dan dipatuhi sebagai aturan. Ada pula kesepakatan yang berlaku pada kultur tertentu. Meski tidak tertulis, namun difahami sebagai kesepakatan bersama.
Contoh yang paling mencolok perbedaan budaya barat dan budaya timur adalah dari sudut pandang mengenai moral. Dari pandangan ini berpengaruh ke gaya berpakaian, dan gaya bersikap. Sikap yang memiliki makna dibalik sikap biasa pun akan berbeda halnya ketika orang barat memeragakannya kepada orang timur, adanya perbedaan pemahaman.
Menurut Koentjaraningrat sistem nilai-budaya adalah suatu rangkaian dari konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat, mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidupnya. Dengan demikian suatu sistem nilai-budaya itu biasanya merupakan bagian dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengarah dan pendorong kelakuan manusia. Karena sistem nilai-budaya itu hanya merupakan konsep-konsep yang abstrak, tanpa perumusan yang tegas, maka konsep-konsep itu biasanya hanya bisa dirasakan, tetapi sering tidak dapat dinyatakan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Justru karena sering hanya bisa dirasakan dan tidak dirumuskan dengan akal yang rasional, maka konsep-konsep tadi sering amat mendarah daging pada mereka dan sukar dirobah atau diganti dengan konsep-konsep yang baru. (Koentjaraningrat, 1995: 387)
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
• Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
• Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.
Rampak Bedug Sebagai Ritual Budaya Lokal yang Meng-Interlokal
Pada pembukaan acara International Youth Camp 2010 (Workshop on Economic Development of International Youth) di Hotel Nuansa Bali Anyer Banten pada tanggal 7 November 2010, yang diikuti oleh penulis, dimeriahkan dengan persembahan Rampak Bedug dari salah satu sanggar tari yang berada di salah satu Kabupaten di Banten. Welcoming dance ini semarak disajikan sebelum pejabat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Ibu Adiyati Noerdin, M. A memberikan sambutan pembukaan. Welcoming dance ini sengaja dihadirkan sebagai penyambutan kehormatan terhadap pejabat tinggi Kemenpora untuk memberikan nuansa cinta kesenian tradisional di tengah-tengah kehidupan global yang tercermin dari banyaknya peserta International Youth Camp 2010 yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Peserta workshop yang berasal dari negara Vietnam, Filiphina, Kamboja, Papua New Guinea, Mozambique, Venezuela, dan Indonesia terhibur dengan sajian pembukaan yang tidak melupakan kesenian dan budaya daerah setempat. Arum, sebagai salah satu anggota penari Rampak Bedug ini pun bertutur senang ketika penulis mengajaknya berbincang ringan disela persiapan performance nya. Ia senang karena bisa tampil di acara internasional seperti ini, disisi lain ia juga senang bisa berperan aktif dalam usaha pelestarian kesenian dan budaya daerah, mengingat pada zaman modern seperti ini, minat dan daya tarik kawula muda semakin banyak yang terarah ke kebudayaan populer yang sangat cepat berubah.
Banten merupakan bagian dari Jawa Barat pada dahulu sebelum otonom menjadi propinsi, sedangkan kebudayaan dan kesenian yang berkembang tidak dapat dipisahkan hanya karena pemisahan administratif, melainkan sudah menjadi ruh atau jati diri masyarakatnya.
Rampak Bedug adalah Salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Propinsi Banten. Rampak Bedug hadir sebagai kesenian tradisonal daerah Banten bukanlah asli dari karakter masyarakat Banten terdahulu, melainkan pengaruh agama Islam yang dibawa oleh pendahulu di Banten, kemudian di akulturasi dengan karakter masyarakat Banten, kemudian diciptakan suatu kesenian baru yang merupakan cerminan dari karakteristik masyarakat Banten yang telah mendapat pengaruh Islam.
Pengaruh Islam di banten sangat kuat, karena turunan dari kerajaan terdahulu yang pernah berjaya. Karena kuatnya kultur rohani Islam di Banten, maka kesenian tradisional yang tumbuh pun tidak terlepas dari kesenian yang bernuansakan Islam. Sebagai contoh adalah Marawis, Rampak Bedug, Tari Cokek. Yang semuanya paling tidak ada kata-kata (syair) shalawat, memuji Rosulullah SAW. Namun disamping kesenian tradusional yang secara turun temurun bernuansa Islam, ada pula kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang yang berasal dari adat dan kebiasaan masyarakat Banten itu sendiri, terlepas dari pengaruh Arab yang menjadikan kesenian tradisional menjadi bernuansa Islam. Esensi intreraksi sombolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna (Mulyana, 2001:68).
Kata “bedug” sudah tidak asing lagi bagi telinga bangsa Indonesia. Bedug terdapat di hampir setiap masjid, sebagai alat atau media informasi datangnya waktu shalat wajib 5 waktu. Demikian juga dengan seni bedug semacam ngabedug atau ngadulag sudah akrab di telinga bangsa kita, khususnya lagi bagi telinga kaum muslimin. Rampak bedug hanya terdapat di daerah Banten sebagai ciri khas seni-budaya Banten. Kata “Rampak” mengandung arti “Serempak”. Jadi “Rampak Bedug” adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa “banyak” bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar.
Waditra rampak bedug terdiri dari : Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketika mengakhiri suatu bait sya’ir dari lagu. Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain). Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambe dan dililiti kulit kendang berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari.
Nama Bedug dipakai sebagai nama dari tarian tradisional khas propinsi yang masih seumur jagung ini di Indonesia. Menurut salah satu sumber, konon dahulunya sebagai sebutan permainan antara orang-orang yang rajin salat di masjid. Mereka berebut untuk menabuh bedug sebagai waktu salat selama 5 waktu dalam satu hari. Maka para pemuda pada saat itu ber fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan) untuk menabuh bedug. Adapula sebutan untuk orang yang malas ke masjid adalah “Jauh ka Bedug” dalam bahasa Sunda berarti “orang yang jauh dari bedug” maksudnya adalah orang yang jarang salat di masjid jadi tidak ikut berlomba dalam cepat-cepat datang ke masjid untuk menabuh bedug. Seiring berjalannya waktu, timbul gagasan untuk membuat orang-orang yang hobi menabuh bedug sebagai suatu inovasi baru, yaitu kesenian menabuh bedug yang divariasikan dengan kesenian yang berkembang di masyarakat Banten.
Seni rampak bedug mulai ramai dipertandingkan pada tahun 1955-1960. Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni rampak bedug. Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen dan sampai sekarang Haji Ilen masih ada. Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji Ilen, Burhata (almarhum), Juju, dan Rahmat. Hingga sekarang sudah banyak kelompok-kelompok pemain rampak bedug. Dengan demikian Haji Ilen beserta ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug. Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar.
Pelaku Kesenian tradisional Rampak Bedug terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari sekelompok pemain gamelan.Seperangkat gamelan dimainkan oleh beberapa personel, kira-kira 10 orang. Dalam penyajiannya, Rampak Bedug menggunakan properti gamelan, yang dimainkan oleh pemain laki-laki, yang mampu menabuh genderang dan perangkat gamelan dengan keras, sehingga suara yang dihasilkan dapat berbunyi nyaring dan kuat. Para pemain gamelan memakai pakaian seragam batik khas Baduy (pakaian batik khas Baduy yang bercorak hitam dengan warna dasar biru, Baduy sendiri adalah suku tradisional yang masih mempertahankan adat leluhur hingga saat ini, terletak di Kabupaten Lebak Propinsi Banten).
Sedangkan bagian kedua terdiri dari penari. Penari adalah wanita remaja. Penari wanita menggunakan kostum yang berwarna cerah agar terkesan ceria. Wajahnya dipoles make up yang cukup tebal agar terlihat semangat dan tidak pucat ketika mempersembahkan welcoming dance ini.
Atraksi Rampak Bedug, menggunakan perangkat satu set bedug kecil yang di fungsikan sebagai pengatur irama, tempo dan dinamika. Selain itu juga di gunakan seperangkat bedug besar yang di fungsikan sebagai bass. Sementara melodi hanya berasal dari lantunan shalawatan yang dilakukan sambil menabuh.
Bedug yang dipakai disesuaikan dengan banyaknya penari wanita. Karena bedug sebagai variasi dari tarian, maka gerakan tarian welcoming dance ini tidak jarang menabuh pelan bedug sebagai variasi movement. Properti lain yang digunakan selain gamelan yang dimainkan oleh pemain laki-laki dan bedug yang di handle oleh penari wanita, penari wanita juga menggunakan sepasang kipas tangan setiap personelnya. Gunanya sebagai penghias dan alat dalam mempercantik gerakan tarian Rampak Bedug. Terlihat dalam gerakan kipas menutup wajah yang kemudian tangan diayunkan ke samping sehingga wajah riang penari terlihat.
Kostum yang dipakai oleh pemain rampak bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan. Penari wanita dengan menggunakan pakaian yang berwarna cerah, mencolok. Agar mencerminkan kesan tarian yang keriangan, penuh kebahagiaan. Kolaborasi antara bedug yang identik dengan relijiusitas, ternyata berpengaruh terhadap gaya busana yang dikenakan oleh penari rampak bedug wanita. Mereka berpakaian tertutup dengan celana panjang dan baju berlengan panjang, meski ada penari yang tidak mengenakan jilbab, tetapi tidak menghilangkan ciri khas kolaborasi dua budaya yang terakulturasi ini. Adapun rambutnya mengenakan sejenis sanggul bungan yang terbuat dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang. Toh dua budaya ini bisa dibentuk menjadi sesuatu yang menarik dan diminati oleh wisatawan sebagai hiburan budaya yang berupa hasil kreasi cipta.
Pada awalnya seni rampak bedug dipentaskan untuk mengiringi Takbiran di hari Lebaran. Kemudian berkembang juga untuk acara ruatan dan Marhabaan. Sekarang malah berkembang lagi sebagai seni profesional untuk mengisi hiburan dalam acara hajatan pernikahan, tarian selamat datang (welcoming dance) dan peringatan hari-hari nasional maupun kedaerahan. Lagu-lagu yang diiringinya pun berkembang, diantaranya Shalawat Badar dan lagu-lagu bernuansa religi.
Kesenian Rampak Bedug memberikan nilai moral baik kepada pemainnya maupun bagi penontonnya. Atraksi Rampak Bedug melatih personelnya untuk menjunjung tinggi nilai kekompakan atar sesama tim, jika salah satu saja daripersonel tidak kompak, maka akan terlihat ketidakharmonisan dari sebuah persembahan kesenian, karena suatu kesatuan tim tarian merupakan satu tubuh, ada satu atau beberapa yang sakit, yang lain akan merasakannya pula, sebagaimana kesolidan tim Rampak Bedug harus benar-benar mempersiapkan performance nya sebelum dan ketika mempersembahkan kesenian kultural ini.
Fungsi Rampak Bedug sebagai kesenian tradisional yang harus dilestarikan adalah memiliki peran untuk menghibur. Pada saat pembukaan acara Youth Camp 2010 di Anyer Banten, peserta dari kurang lebih 18 negara sangat antusias dengan ditampilkannya kesenian khas daerah propinsi Banten tersebut. Tak ayal dari mereka tidak malu-malu untuk maju dan mengabadikan dengan kamera digital maupun dengan handycam yang mereka miliki. Para peserta merasa terhibur dengan sajian hasil cipta kebudayaan daerah, langka bagi mereka untuk menyaksikan tarian khas daerah ini kalau bukan di acara yang di dalamnya terdapat berbagai negara, apalagi dilaksanakan di negara Indonesia, yang memiliki budaya dan kesenian yang beranekaragam.
Referensi
http://dee-126.blog.friendster.com/2008/06/rampak-bedug/
Masduki Aam dkk. 2005 Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung
Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy,
religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871.
(REVISI) MATA KULIAH PENGANTAR PENELITIAN KEBUDAYAAN
“KESENIAN RAMPAK BEDUG DARI PROPINSI BANTEN”
Yollanda Octavitri
A2A008051
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011
Kebudayaan menurut Kuntowijoyo yang dibagi menjadi 4 tahapan, yaotu tahapan mistis, tahapan ontologis, tahapan logis, dan tahapan ideologis. Dalam pemahaman kebudayaan yang berkembang dalam suatu masyarakat, perlu dilihat pula asal-usul bagaimana kebudayaan tersebut dapat berkembang. Rampak Bedug yang berkembang sebagai tradisi di daerah Banten merupakan tahapan ontologis. Dalam tahapan ontologis, orang-orang sudah melewatkan budaya mistis dan mulai terbuka, kesadaran “berbeda”, tidak lagi primordial, sudah agak terbuka dan bisa menerima faham dengan baik, komunikasinya pun berjalan dengan baik.
Kebudayaan berkembang dalam suatu masyarakat kultural merupakan warisan dari pendahulu yang pernah hidup pada masyarakat tersebut. Kultur yang berkembang tidak lepas dari kepribadian dan cara pandang masyarakat tersebut tentang kehidupan. Di dalamnya terdapat norma-norma yang disepakati dan dipatuhi sebagai aturan. Ada pula kesepakatan yang berlaku pada kultur tertentu. Meski tidak tertulis, namun difahami sebagai kesepakatan bersama.
Contoh yang paling mencolok perbedaan budaya barat dan budaya timur adalah dari sudut pandang mengenai moral. Dari pandangan ini berpengaruh ke gaya berpakaian, dan gaya bersikap. Sikap yang memiliki makna dibalik sikap biasa pun akan berbeda halnya ketika orang barat memeragakannya kepada orang timur, adanya perbedaan pemahaman.
Menurut Koentjaraningrat sistem nilai-budaya adalah suatu rangkaian dari konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat, mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidupnya. Dengan demikian suatu sistem nilai-budaya itu biasanya merupakan bagian dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengarah dan pendorong kelakuan manusia. Karena sistem nilai-budaya itu hanya merupakan konsep-konsep yang abstrak, tanpa perumusan yang tegas, maka konsep-konsep itu biasanya hanya bisa dirasakan, tetapi sering tidak dapat dinyatakan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Justru karena sering hanya bisa dirasakan dan tidak dirumuskan dengan akal yang rasional, maka konsep-konsep tadi sering amat mendarah daging pada mereka dan sukar dirobah atau diganti dengan konsep-konsep yang baru. (Koentjaraningrat, 1995: 387)
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
• Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
• Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.
Rampak Bedug Sebagai Ritual Budaya Lokal yang Meng-Interlokal
Pada pembukaan acara International Youth Camp 2010 (Workshop on Economic Development of International Youth) di Hotel Nuansa Bali Anyer Banten pada tanggal 7 November 2010, yang diikuti oleh penulis, dimeriahkan dengan persembahan Rampak Bedug dari salah satu sanggar tari yang berada di salah satu Kabupaten di Banten. Welcoming dance ini semarak disajikan sebelum pejabat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Ibu Adiyati Noerdin, M. A memberikan sambutan pembukaan. Welcoming dance ini sengaja dihadirkan sebagai penyambutan kehormatan terhadap pejabat tinggi Kemenpora untuk memberikan nuansa cinta kesenian tradisional di tengah-tengah kehidupan global yang tercermin dari banyaknya peserta International Youth Camp 2010 yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Peserta workshop yang berasal dari negara Vietnam, Filiphina, Kamboja, Papua New Guinea, Mozambique, Venezuela, dan Indonesia terhibur dengan sajian pembukaan yang tidak melupakan kesenian dan budaya daerah setempat. Arum, sebagai salah satu anggota penari Rampak Bedug ini pun bertutur senang ketika penulis mengajaknya berbincang ringan disela persiapan performance nya. Ia senang karena bisa tampil di acara internasional seperti ini, disisi lain ia juga senang bisa berperan aktif dalam usaha pelestarian kesenian dan budaya daerah, mengingat pada zaman modern seperti ini, minat dan daya tarik kawula muda semakin banyak yang terarah ke kebudayaan populer yang sangat cepat berubah.
Banten merupakan bagian dari Jawa Barat pada dahulu sebelum otonom menjadi propinsi, sedangkan kebudayaan dan kesenian yang berkembang tidak dapat dipisahkan hanya karena pemisahan administratif, melainkan sudah menjadi ruh atau jati diri masyarakatnya.
Rampak Bedug adalah Salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Propinsi Banten. Rampak Bedug hadir sebagai kesenian tradisonal daerah Banten bukanlah asli dari karakter masyarakat Banten terdahulu, melainkan pengaruh agama Islam yang dibawa oleh pendahulu di Banten, kemudian di akulturasi dengan karakter masyarakat Banten, kemudian diciptakan suatu kesenian baru yang merupakan cerminan dari karakteristik masyarakat Banten yang telah mendapat pengaruh Islam.
Pengaruh Islam di banten sangat kuat, karena turunan dari kerajaan terdahulu yang pernah berjaya. Karena kuatnya kultur rohani Islam di Banten, maka kesenian tradisional yang tumbuh pun tidak terlepas dari kesenian yang bernuansakan Islam. Sebagai contoh adalah Marawis, Rampak Bedug, Tari Cokek. Yang semuanya paling tidak ada kata-kata (syair) shalawat, memuji Rosulullah SAW. Namun disamping kesenian tradusional yang secara turun temurun bernuansa Islam, ada pula kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang yang berasal dari adat dan kebiasaan masyarakat Banten itu sendiri, terlepas dari pengaruh Arab yang menjadikan kesenian tradisional menjadi bernuansa Islam. Esensi intreraksi sombolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna (Mulyana, 2001:68).
Kata “bedug” sudah tidak asing lagi bagi telinga bangsa Indonesia. Bedug terdapat di hampir setiap masjid, sebagai alat atau media informasi datangnya waktu shalat wajib 5 waktu. Demikian juga dengan seni bedug semacam ngabedug atau ngadulag sudah akrab di telinga bangsa kita, khususnya lagi bagi telinga kaum muslimin. Rampak bedug hanya terdapat di daerah Banten sebagai ciri khas seni-budaya Banten. Kata “Rampak” mengandung arti “Serempak”. Jadi “Rampak Bedug” adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa “banyak” bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar.
Waditra rampak bedug terdiri dari : Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketika mengakhiri suatu bait sya’ir dari lagu. Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain). Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambe dan dililiti kulit kendang berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari.
Nama Bedug dipakai sebagai nama dari tarian tradisional khas propinsi yang masih seumur jagung ini di Indonesia. Menurut salah satu sumber, konon dahulunya sebagai sebutan permainan antara orang-orang yang rajin salat di masjid. Mereka berebut untuk menabuh bedug sebagai waktu salat selama 5 waktu dalam satu hari. Maka para pemuda pada saat itu ber fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan) untuk menabuh bedug. Adapula sebutan untuk orang yang malas ke masjid adalah “Jauh ka Bedug” dalam bahasa Sunda berarti “orang yang jauh dari bedug” maksudnya adalah orang yang jarang salat di masjid jadi tidak ikut berlomba dalam cepat-cepat datang ke masjid untuk menabuh bedug. Seiring berjalannya waktu, timbul gagasan untuk membuat orang-orang yang hobi menabuh bedug sebagai suatu inovasi baru, yaitu kesenian menabuh bedug yang divariasikan dengan kesenian yang berkembang di masyarakat Banten.
Seni rampak bedug mulai ramai dipertandingkan pada tahun 1955-1960. Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni rampak bedug. Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen dan sampai sekarang Haji Ilen masih ada. Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji Ilen, Burhata (almarhum), Juju, dan Rahmat. Hingga sekarang sudah banyak kelompok-kelompok pemain rampak bedug. Dengan demikian Haji Ilen beserta ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug. Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar.
Pelaku Kesenian tradisional Rampak Bedug terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari sekelompok pemain gamelan.Seperangkat gamelan dimainkan oleh beberapa personel, kira-kira 10 orang. Dalam penyajiannya, Rampak Bedug menggunakan properti gamelan, yang dimainkan oleh pemain laki-laki, yang mampu menabuh genderang dan perangkat gamelan dengan keras, sehingga suara yang dihasilkan dapat berbunyi nyaring dan kuat. Para pemain gamelan memakai pakaian seragam batik khas Baduy (pakaian batik khas Baduy yang bercorak hitam dengan warna dasar biru, Baduy sendiri adalah suku tradisional yang masih mempertahankan adat leluhur hingga saat ini, terletak di Kabupaten Lebak Propinsi Banten).
Sedangkan bagian kedua terdiri dari penari. Penari adalah wanita remaja. Penari wanita menggunakan kostum yang berwarna cerah agar terkesan ceria. Wajahnya dipoles make up yang cukup tebal agar terlihat semangat dan tidak pucat ketika mempersembahkan welcoming dance ini.
Atraksi Rampak Bedug, menggunakan perangkat satu set bedug kecil yang di fungsikan sebagai pengatur irama, tempo dan dinamika. Selain itu juga di gunakan seperangkat bedug besar yang di fungsikan sebagai bass. Sementara melodi hanya berasal dari lantunan shalawatan yang dilakukan sambil menabuh.
Bedug yang dipakai disesuaikan dengan banyaknya penari wanita. Karena bedug sebagai variasi dari tarian, maka gerakan tarian welcoming dance ini tidak jarang menabuh pelan bedug sebagai variasi movement. Properti lain yang digunakan selain gamelan yang dimainkan oleh pemain laki-laki dan bedug yang di handle oleh penari wanita, penari wanita juga menggunakan sepasang kipas tangan setiap personelnya. Gunanya sebagai penghias dan alat dalam mempercantik gerakan tarian Rampak Bedug. Terlihat dalam gerakan kipas menutup wajah yang kemudian tangan diayunkan ke samping sehingga wajah riang penari terlihat.
Kostum yang dipakai oleh pemain rampak bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan. Penari wanita dengan menggunakan pakaian yang berwarna cerah, mencolok. Agar mencerminkan kesan tarian yang keriangan, penuh kebahagiaan. Kolaborasi antara bedug yang identik dengan relijiusitas, ternyata berpengaruh terhadap gaya busana yang dikenakan oleh penari rampak bedug wanita. Mereka berpakaian tertutup dengan celana panjang dan baju berlengan panjang, meski ada penari yang tidak mengenakan jilbab, tetapi tidak menghilangkan ciri khas kolaborasi dua budaya yang terakulturasi ini. Adapun rambutnya mengenakan sejenis sanggul bungan yang terbuat dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang. Toh dua budaya ini bisa dibentuk menjadi sesuatu yang menarik dan diminati oleh wisatawan sebagai hiburan budaya yang berupa hasil kreasi cipta.
Pada awalnya seni rampak bedug dipentaskan untuk mengiringi Takbiran di hari Lebaran. Kemudian berkembang juga untuk acara ruatan dan Marhabaan. Sekarang malah berkembang lagi sebagai seni profesional untuk mengisi hiburan dalam acara hajatan pernikahan, tarian selamat datang (welcoming dance) dan peringatan hari-hari nasional maupun kedaerahan. Lagu-lagu yang diiringinya pun berkembang, diantaranya Shalawat Badar dan lagu-lagu bernuansa religi.
Kesenian Rampak Bedug memberikan nilai moral baik kepada pemainnya maupun bagi penontonnya. Atraksi Rampak Bedug melatih personelnya untuk menjunjung tinggi nilai kekompakan atar sesama tim, jika salah satu saja daripersonel tidak kompak, maka akan terlihat ketidakharmonisan dari sebuah persembahan kesenian, karena suatu kesatuan tim tarian merupakan satu tubuh, ada satu atau beberapa yang sakit, yang lain akan merasakannya pula, sebagaimana kesolidan tim Rampak Bedug harus benar-benar mempersiapkan performance nya sebelum dan ketika mempersembahkan kesenian kultural ini.
Fungsi Rampak Bedug sebagai kesenian tradisional yang harus dilestarikan adalah memiliki peran untuk menghibur. Pada saat pembukaan acara Youth Camp 2010 di Anyer Banten, peserta dari kurang lebih 18 negara sangat antusias dengan ditampilkannya kesenian khas daerah propinsi Banten tersebut. Tak ayal dari mereka tidak malu-malu untuk maju dan mengabadikan dengan kamera digital maupun dengan handycam yang mereka miliki. Para peserta merasa terhibur dengan sajian hasil cipta kebudayaan daerah, langka bagi mereka untuk menyaksikan tarian khas daerah ini kalau bukan di acara yang di dalamnya terdapat berbagai negara, apalagi dilaksanakan di negara Indonesia, yang memiliki budaya dan kesenian yang beranekaragam.
Referensi
http://dee-126.blog.friendster.com/2008/06/rampak-bedug/
Masduki Aam dkk. 2005 Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung
Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy,
religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871.
(REVISI) MATA KULIAH PENGANTAR PENELITIAN KEBUDAYAAN
“KESENIAN RAMPAK BEDUG DARI PROPINSI BANTEN”
Yollanda Octavitri
A2A008051
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011
kritik sastra "cintapuccino"...raka-rahmi-nimo-----hhhmmmm
ANALISIS KRITIK SASTRA ALIRAN KRITIK SASTRA PSIKOLOGI KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM NOVEL CHICKLIT CINTAPUCCINO
Nama : Yollanda Octavitri
NIM : A2A008051
Untuk Mata Kuliah Kritik Sastra Periode September-Desember 2010
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
Novel berjudul Cintapuccino hadir sebagai oase di tengah pasir. Banjirnya novel-novel remaja yang sangat umum membuat terobosan chicklit digemari oleh sebagian besar pembaca novel, sasaran chicklit adalah wanita dewasa, setidaknya usia remaja keatas, sehingga pemikirannya pun sudah setingkat atau beberapa tingkat lebih dewasa dari remaja, sesuai dengan isi dari novel Cintapuccino.
Karya sastra merupakan bentuk dari ekspresi pribadi pengarang. Berbagai macam motif yang mendasari pengarang untuk membuat suatu karya sastra. Salah satu bentuk penciptaan dari cerminan ekspresi jiwa adalah novel. Novel memuat berbagai konflik yang kompleks dan melibatkan banyak tokoh. Begitu pula dengan solusi yang menjadi penyelesaian dari konflik yang dihadapi oleh tokoh dalam novel tersebut. Secara tidak langsung, novel memberikan gambaran solving problem dalam dunia khayalan, meski tidak jarang pembaca pun terinspirasi menyelesaikan masalah berdasarkan apa yang telah mereka dapatkan dari bahan bacaannya, salah satunya adalah novel.
Cintapuccino adalah novel chicklit Indonesia yang merupakan pioneer bagi dunia literasi di Indonesia. Setelah sekian banyak novel-novel yang bertebaran di Indonesia, baik teenlit maupun chicklit, namun keduanya berasal dari luar negeri atau dengan kata lain merupakan novel-novel terjemahan, bukan asli buatan orang Indonesia dan bukan bercerita dengan latar di Indonesia.
Secara garis besar, novel Cintapuccino menceritakan kisah Rahmi yang memiliki pujaan hati pada waktu SMA bernama Nimo. Nimo mampu membius Rahmi untuk mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengannya, sampai-sampai Rahmi menamakannya Nimous Kronis. Karena saking mengkronisnya Nimo dalam hati Rahmi. Kekagumannya menjadi obsesi Rahmi yang mengkronis sampai 10 tahun kemudian. Selama 10 tahun itu, nama Nimo selalu ada dalam kamus hati Rahmi. Selalu mencari-cari informasi tentang Nimo. Namun tidak pernah ada balasan dari Nimo. Sampai akhirnya Rahmi dipertemukan dengan Raka, orang yang Rahmi anggap sebagai hadiah dari Tuhan yang sengaja didatangkan untuk mendampingi Rahmi. Nimo dianggapnya sebagai cerita masa lalu dengan segala kekonyolannya semasa SMA. Rahmi dan Raka sangat cocok dan hubungan mereka terjalin secara natural. Mereka merencanakan pernikahan. Namun di tengah-tengah rencana itu, Nimo datang ke kehidupan Rahmi dengan tiba-tiba. Dengan tanpa permisi pula Nimo menyatakan cinta kepada Rahmi dan memintanya menjadi istrinya. Ini jelas mengganggu Rahmi yang notabene nya ia akan menikah dengan orang yang ia sebut sebagai hadiah dari Tuhan itu. Raka yang idealis termasuk urusan cinta, meminta rencana pernikahannya dipikir ulang. Sampai takdir menjawab akhirnya Raka melanjutkan studi ke UK dan Nimo diterima dalam hati Rahmi melalui jalan yang tidak pernah terbayangkan. Jika diumpamakan, jalinan cinta Rahmi dengan Raka seperti kopi hitam, natural. Sedangkan jalinan cintanya dengan Nimo, ia namakan cappuccino, olahan dari espresso (ekstrak kopinya lebih kuat, sekuat yang membuat obsesinya mengkronis). Jadi bukan kopi hitam reguler, karena ada obsesi jadi ada manis, pahit dan semuanya. Rahmi menamakannya cintapuccino. Icha menggunakan perumpamaan cinta Rahmi dan Nimo sebagai judul dari novel chicklit perdananya; Cintapuccino.
Kritik sastra yang mencerminkan aliran terntentu, misalnya Kritik Sastra Baru yang dicetuskan oleh T. S Eliot dan Cleant Brooks, Kritik Sastra Marxis yang berkembang pada zaman komunis dengan tokohnya anggota Lekra seperti Pramoedya Ananta Toer, Kritik Sastra Merlyn yaitu kritik sastra yang berkembang di Belanda karena suatu majalah yang berjudul sama sebagai kritik otonomi seni yang bertumpu pada teks, Nouvelle Critique yang dicetuskan oleh Barthes, Kritik Sastra Psikoanalisis oleh Sigmund Freud mengenai ilmu batin yang dianalisis melalui kaidah yang ada dalam psikologi, Kritik Sastra Linguistik, Kritik Sastra Eksistensialis, dan Kritik Sastra Feminis yang membandingkan peran gender dalam pandangan kehidupan. (Yudiono. 2009: 47)
Menurut ahli Psikologi modern Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus, karakter manusia dibagi menjadi 4 yaitu; Koleris, Sanguinis, Melankolis, dan Phlegmatis. Keempat bagian tersebut dapat dilihat dari caranya bersikap, gaya bicaranya, dan life style nya.
Koleris
Kepribadian Koleris Kuat memiliki ciri khas sifat Ekstrovert, Pelaku, dan Optimis. Emosi Koleris Kuat adalah berbakat sebagai pemimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, dan bisa menjalankan apa saja. Koleris Kuat Sebagai Orangtua memiliki sifat memberikan kepemimpinan kuat, menetapkan tujuan, memotivasi keluarga untuk kelompok, tahu jawaban yang benar, mengorganisasi rumah tangga. Koleris Kuat di Pekerjaan memiliki sifat berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan pada hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan. Koleris Kuat Sebagai Teman memiliki sifat tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya selalu benar, dan unggul dalam keadaan darurat.
Orang yang memiliki kepribadian Koleris adalah orang yang teratur, pembawaannya tenang, pintar mengatur strategi, memiliki kemampuan analisis yang baik, berambisi, keinginanya harus dilaksanakan, kalaupun belum terlaksana, ia akan berusaha dengan cara yang lain, gigih mencapai sesuatu, berkharisma dan berkepribadian pemimpin. Tokoh Raka dalam novel Cintapuccino berkarakter demikian, seperti terdapat dalam isi kalimat yang keluar dari mulutnya dan cerminan sikapnya.
Raka dengan karakter Koleris.
“RAKA...Nimo ngelamar gue,” ceritaku di telepon keesokan harinya saat aku menelepon Raka.
“Oya...? How come?” seperti biasa Raka selalu tenang menghadapi berita seheboh apapun. Mungkin kalau aku tiba-tiba mengaku bahwa aku sebetulnya,mmm...misalnya, seorang biseksual dengan imajinasi nakal threesome bersama dia dan seorang Carmen Elektra sangat buatku bergairah. Raka pasti akan tetap setenang ini reaksinya. Ini ciri khas Raka, selalu menganalisa setiap keadaan dengan tenang. (halaman 163)
Seperti misalnya Raka ternyata sangat disiplin dan teratur. Jam berapa pun dia tidur, dia akan bangun tepat pukul 5 pagi keesokan harinya dan jalan pagi selama 30 menit-kebiasaan menyebalkan pada awalnya karena Raka kan menginap di rumah, jadi tidak ada alasan lagi untukku bangun siang. Padahal biasanya hidupku baru dimulai sekitar jam 7 pagi. Oya, Raka ternyata tidak pernah melewati acara berita pagi stasiun tv-nya dengan segelas kopi hitam (3 sendok kopi, 2 sendok gula). (halaman 194)
“Hon, kira-kira mungkin gak kamu ke BSM, cariin aku vitamin dong. Kan kemarin ngga dapet,” tambah Raka lagisetelah menyeruput kopi hitamnya. Aku sudah hapal racikan kopi kesukaan Raka: 3 sendok kecil kopi dan 2 sendok kecil gula. “Pahitnya pas,” kata Raka. Oya dia juga rutin mengonsumsi beberapa suplemen tambahannya seperti vitamin B kompleks dan suplemen kalsiuam. (halaman 197)
Hidup Raka teratur, terstruktur, semua terjadwal dan ia melakukan apa yang menjadi schedule nya dalam setiap harinya.
Oke, ini adalah teori Raka yang paling baru. Mister analis handal ini baru saja bilang bahwa pada saat Nimo menarik balik ucapannya mau melamar aku, itu adalah suatu babak baru bagi seorang Nimo. Nimo berbohong demi kebahagiaanku. Nimo berbohong karena akhirnya dia sadar bahwa sudah terlambat buatnya untuk masuk lagi dalam hidupku karena aku dan Raka akan segera menikah...jadi dia mengorbankan keinginannya agar aku dan Raka bahagia. Suatu tindakan yang bisa dibilang sangat tidak Nimo. (halaman 211)
Daya analisis Raka sangat baik, sehingga sikap yang diambil Nimo terhadap Rahmi dianggapnya sebagai cara halus Nimo untuk mengalah demi kebahagiaan Rahmi dan Raka. Namun ini berdampak lain terhadap satatus hubungan mereka ketika akhirnya Raka mengambil sikap untuk menunda pernikahannya, memberikan waktu untuk berpikir ulang karena semua butuh proses. Sikap yang diambil seorang berkarakter Koleris dalam menyiapkan segala sesuatunya harus secara ideal.
Selama ini aku pikir aku sudah cukup mengenal Raka, cowok yang menjadi calon suamiku itu. Kalau aku diminta mendeskripsikan Raka dalam lima kata aku akan memilih: idealis, humanis, penyayang, penyabar, dan broad minded. Mmm...kalau boleh lebih dari lima kata aku akan menambahkan kata ganteng dan sangat pintar. Tapi itu ternyata belum cukup mendeskripsikan seorang Danang Raka Soediro secara utuh. Aku harusnya menambahkan kata sangat untuk kata-kata itu, terutama untuk kata idealis. Bahkan untuk urusan cinta sekalipun ternyata Raka sangat idealis. Dan itu sangat sulit dimenegerti. (halaman 217)
Menurut tokoh yang langsung berhubungan dengan Raka, yaitu Rahmi, Raka sangat idealis, menurut jalan pikirannya jika ia harus berbuat demikian, akan dilakukannya. Itu merupakan sebuah penundaan yang bijak menurut Raka. Namun sikap Raka yang sangat idealis menurut membuat Rahmi merasa bahwa ia belum seutuhnya mengenal sosok calon suaminya itu.
Raka menggeleng. “Maunya sih begitu, tapi 2 tahun baukan waktu yang sebentar...nggak adil rasanya kalau aku minta kamu nunggu 2 tahun. Aku sekarang lagi kepengen serius di kerjaan, dan ambil kesempatan yang ada di depan mataku...I have to do this, Rahmi...aku harus berangkat....”
There he goes again. Raka dengan teori yang terbaik untuk semua orangnya! Kali ini aku kenal Raka...si ambisius yang gigih. Heran kenapa sisi ini ngga keluar untuk urusan cinta? Eh, sebetulnya keluar juga sih sisi gigihnya ini untuk urusan cinta, hanya saja bukan yang seperti aku harapkan. (Halaman 236)
Sisi ambisius dalam meraih kesempatan yang ada di depan mata. Tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, akan sangat berusaha untuk mendapatkannya. Gigih dalam berusaha, salah satu sifat baik orang dengan karakter Koleris.
Nimo pun memiliki karakter Choleris juga, sama seperti Raka, namun bedanya Nimo tidak setenang Raka. Nimo memiliki kepribadian yang orang lain sulit mengartikan dari sikapnya. Nimo memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan sesuatu yang menurutnya tepat untuk dilakukan, seperti misalnya ketika ia menyatakan cinta kepada Rahmi, setelah 10 tahun Rahmi terobsesi dengan seseorang yang bernama Nimo.
Nggak Mi, ntar dulu...” Setelah itu justru Nimo yang dengan kedua tangannya membuat tanda time out, memintaku diam. “Oke, gini, jadi kenapa gue ketemu lo sekarang, karena gue pengen ngejelasin sesuatu...” Nimo menngantung ucapannya. Huh, orang ini doyan amat sih ngegantung sesuatu.(halaman 149)
“Bullshit! Nimo, lo ngga bisa main-main sama hal kayak gini...apa sih mau lo? Lo tiba-tiba nongol lagi di hidup gue ngajak kawin...apaan sih?! Perkataan yang terakhir tentang aku dan dia yang sudah lama saling kenal ini membuatku marah. Apa yang Nimo tahu tentang gue sih? “Gue pernah bilang lo keterlaluan...lo egois...ternyata lo emang kayak gitu ya! Apa sih maunya lo” (halaman 154)
Dari amarah Rahmi, pembaca dapat menangkap bahwa Nimo yang telah lama menghilang dari kehidupan Rahmi tiba-tiba datang dan mengajak menikah, padahal saat itu posisi Rahmi akan menikah dengan Raka. Nimo punya cara sendiri untuk menunjukkan maksud dan tujuannya, namun tidak semua orang dapat langsung menerima caranya.
“I think I love you,” terdengar suara Nimo pelan. “I've always been...tapi terlalu tolol untuk sadar semuanya sampai kejadian di Malia...” Mr Penggantung Kalimat itu kembali melakukan habitnya. Ekspresi Nimo terlihat beda, entahlah, tatapan matanya tidak sedingin biasanya. Ada sesuatu disinar matanya...sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. (halaman 156)
Sulit bagi orang Koleris menyatakan cinta. Jika pun berhasil, itu dengan mempertaruhkan segala mental yang ia miliki. Ketika Nimo menyatakan cintanya terhadap Rahmi, pada saat itulah bukan logika yang menguasai dirinya, namun perasaan. Saat itulah sisi Melankolis Nimo menguasai dirinya. Hanya terhadap orang tertentu, pada Rahmi saja.
Melankolis
Melankolis adalah karakter yang mudah sekali tersentuh hatinya. Orang dengan karakter ini sangat meperhatikan kalimat atau omongan yang ia dengar, terutama mengenai dirinya. Sehingga jika kurang berkenan, orang dengan karakter ini mudah sekali untuk menangis. Melankolis Sempurna memiliki ciri khas introvert, pemikir dan pesimis. Emosi Melankolis Sempurna adalah mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistik dan musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh kesadaran dan idealis. Melankolis Sempurna sebagai orangtua memiliki sifat menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar, menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorbankan keinginan sendiri untuk orang lain, mendorong intelegensi dan bakat. Melankolis sempurna di pekerjaan memiliki sifat berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyelesaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan dan daftar. Melankolis sempurna sebagai teman memiliki sifat hati-hati dalam berteman, puas tinggal di latar belakang, menghindari perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain.
Sanguinis
Karakter Sanguinis adalah karakter yang berkepribadian ceria, riang, suka bercerita dan tidak suka memendam semua perasaan seorang diri, juga kadang karakter Sanguinis terlalu over dalam menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Ciri khas kepribadian Sanguis adalah ekstrovert, membicara dan optimis. Kekuatan emosi Sanguinis Populer adalah memiliki kepribadian yang menarik, suka bicara dan berbicara, menghidupkan pesta, rasa humor yang hebat, ingatan kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, lugu dan polos, hidup di masa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, selalu kenakak-kanakan. Sangunis Populer di Pekerjaan memiliki sifat sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mulai dengan cara cemerlang, mengilhami orang lain untuk ikut, mempesona orang lain untuk bekerja. Sangunis Populer sebagai Teman memiliki sifat mudah berteman, mencintai orang, suka dipuji dan menyenangkan (Littauer, 1996: 23)
Rahmi memiliki karakter Sanguinis yang ramai dan minoritas Melankolis. Melankolis timbul ketika ia sudah tidak bisa mengontrol dirinya untuk sesuatu yang menyedihkan, walau bagaimana pun ia seorang perempuan, seceria-cerianya, tetap memiliki sisi lemahnya yaitu air mata.
“Lin...lo tau nggak, gue seneng aja tadi jadi pergi ama Nimo. Lo tau nggak, gue mulai berpikir ternyata tujuan dari semua penantian, dan penasaran gue sama Nimo itu adalah untuk hari ini. Gue ngga pernah ngerasain sesiap dan semantap ini ngadapin Nimo...Maksudnya, gue nggak gamang aja, oh...ok, grogi awalnya doang, tapi that's it..itu doang, cuman awalnya doang...Sisanya, gue merasa pd-pd aja, nyaman nggak kayak Rahmi yang dulu..gue totally berubah...” (halaman 83)
Caranya Rahmi bercerita sangat ramai, ia ingin orang lain tahu yang sejelas-jelasnya tentang cerita yang ia utarakan. Pembawaannya yang ceria dan riang menajdikan gaya bicaranya santai dan mengalir sesuai apa yang pikirkan.
Aku lantas berdiri, “Lo tau nggak Mo, gue nggak tau lo amnesia atau nggak, tapi harusnya lo inget ini! Waktu lo kerja di Oklahoma dan gue kontak lo lewat email, lo pernah janji kalau pulang bakalan kontak gue...dan lo inget apa yang gue dapat? Gue nelpon lo waktu itu..dengan semua harga diri yang gue punya, gue telpon lo, gue ajakin lo pergi, dan lo kayaknya tertarik pun ngga...oke terus beberapa tahun lagi ke depannya, gue berhasil kontak lo lewat sms...gue ucapin selamat ulang tahun buat lo, yup, gue tahu tanggal lahir lo, 8 Agustus 1976. Terus beberapa bulan ke depannya gue coba sms lo lagi, lo bahkan ngga tahu kalo itu nomer gue, as if you didn't even bother to save it on your phone book. Gue tahu semuanya tentang lo, gue ikutin perkembangan lo, gue tahu lo pernah pacaran ama siapa aja, gue tahu semuanya...lo tahu kenapa? Karena gue terobsesi sama lo! Iya ter-OBSESI!!! Dan iya, se-PARAH itu! Tapi itu dulu...ada bagusnya kita baru diketemuin sekarang, karena sekarang gue udah bisa ngeliat segala sesuatunya lebih jelas. Jelas banget malah....”(halaman 211)
Orang Sanguinis kadang tidak bisa menahan emosi yang bergejolak dalam dirinya. Ia lebih memilih mengeluarkan emosinya pada orang yang membuatnya demikian dibandingkan menyimpannya sendirian. Karena pada dasarnya tidak ada kesulitan komunikasi untuk orang yang mempunyai karakter Sanguinis, mudah akrab, mudah bercerita, dan mudah pula meluapkan emosinya.
Mataku terasa panas sekali. Aku mulai menangis. Demi Tuhan Raka...kenapa sih kamu harus membuat semuanya jadi susah buat aku? “Raka...aku..aku justru selalu mikir kamu adalah hadiah dari Tuhan buat aku. Untuk sepuluh tahun obsesi aku sama Nimo..aku baru sadar kalau Tuhan sayang banget sama kamu...kenapa sih kamu bikin sulit buat aku? Kamu mau aku gimana?” Hatiku sekarang sedih sekali. (halaman 213)
Ketika Rahmi dihadapkan oleh suatu masalah yang menyangkut perasaan, hatinya terasa sangat sakit, sampai ia tidak kuasa menahan dirinya untuk menjatuhkan air matanya. Saat itulah sisi Melankolis sedang menguasai Rahmi, karakter minoritasnya.
Phlegmatis
Phlegmatis adalah karakter yang mudah mengikuti arus, bahagia menerima kehidupan apa adanya, suka mengawasi orang.
Dari ke 4 karakter utama, setiap orang biasanya memiliki 2 karakter yang dominan. Entah itu proporsinya mana yang lebih banyak tergantung dari sifat dan sikapnya dalam menyikapi hidup. Kadang satu sifat minoritas jarang terlihat pada kondisi umumnya, namun ketika ada suatu kondisi di luar kebiasaan, karakter minoritas seperti misalnya ketika sedih, sisi Melankolis dengan serta merta menghampiri orang yang berkarakter keras sekalipun.
Adapun pendapat mengenai novel Cintapuccino yang terdahulu sebagai berikut:
Nissha Dianty (29 September 2010)
Buku ini mengantarkan saya pada pengalaman masygul diri sendiri.... Lembar per lembar-nya membuat saya tak henti berkata..."ya ampun, ini gue banget!" Memendam cinta, tergila-gila, jatuh bangun, harapan, semua menjadi satu dalam mengejar seorang NIMO -seseorang yang kamu cintai diam-diam. Tentu saja pernah dirasakan sebagian orang, bukan begitu??? Icha berhasil meramu roman picisan yang khas anak muda.
Arif Azrul Umar ( 25 Januari 2009)
Apa yang terjadi kalo cinta lama bersemi kembali? tepatnya sih bukan cinta pertama, cuman rasa cinta dan penasaran yang sejak lama hilang, kini hadir kembali. Itulah yang dirasakan dalam novel ini, nimo, seorang kakak kelas waktu SMA, kini datang kembali, berawal dari korek api yang tertinggal di cafe, jalinan cerita jaman dahulu kini datang lagi... well, 3 dari 5 deh buat icha :)
Daharwiyanti ( 10Agustus 2008)
Sebenarnya cara penulisannya berantakan, ceritanya biasa pulak.. Tapi karena biasa itulah, rasanya dekat sekali :). Saya juga pernah punya seorang "lelaki obsesi" ketika seumuran Rahmi, tokoh utama buku ini. Saya juga pernah dengan tululnya melakukan hal2 gila seperti sengaja "beredar" di dekatnya, pura2 menelpon ke rumahnya, ikut kegiatan sekolah yang dia ikuti, dan seterusnya.
Dari ketiga pendapat yang penulis dapatkan dari salah satu blog resmi novel Cintapuccino, dapat penulis simpulkan bahwa rata-rata remaja SMA sampai usia 20-an itu memang memiliki pengalaman yang hampir sama dengan Rahmi, yaitu memiliki orang yang dikaguminya sampai-sampai mengkronis menjadi sebuah obsesi. Icha terampil memformulasikan apa yang rata-rata dirasakan oleh anak SMA ke dalam bentuk kalimat yang akhirnya terbitlah sebuah novel berjudul Cintapuccino.
Penulis pribadi berpendapat bahwa dengan membawa novel Cintapuccino ini, penulis terbawa dalam dunianya Rahmi, seperti ikut ke dalam kehidupannya. Narasi yang menggunakan sudut pandang orang pertama ini telah membius pembaca sehingga ketika membacanya seakan tidak bisa melepaskan novel ini sebelum selesai membacanya. Gaya bahasa Icha dalam mengekspresikan karakter tokoh di dalamnya sangat pas, tidak berlebihan, sehingga sesuai dengan sasaran chicklit. Cintapuccino termasuk jenis novel populer, karena hadir pada zaman modern dan bercerita tentang kehidupan populer salah satu kota besar di Indonesia dengan segala ciri khas yang ada di dalamnya.
Menurut penulis, kekurangan pengarang dalam menyusun novel ini adalah kurang mencantumkan arti dari kata-kata asing. Icha banyak menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris. Kita posisikan pembaca bukan dari kalangan yang mengerti bahaa Inggris saja, jadi alangkah lebih baik jika novel dilengkapi dengan vocabulary atau kamus mini untuk terjemahan kata-kata asing yang pengarang gunakan dalam novel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Littauer, Florence. 1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara
Rachmanti, Annisa. 2004. Cintapuccino. Jakarta: GagasMedia
Yudiono K. S. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo
Wellek, Rene & Austin Warren . 1989. Teori Kesusastraan (diindonesiakan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
Nama : Yollanda Octavitri
NIM : A2A008051
Untuk Mata Kuliah Kritik Sastra Periode September-Desember 2010
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
Novel berjudul Cintapuccino hadir sebagai oase di tengah pasir. Banjirnya novel-novel remaja yang sangat umum membuat terobosan chicklit digemari oleh sebagian besar pembaca novel, sasaran chicklit adalah wanita dewasa, setidaknya usia remaja keatas, sehingga pemikirannya pun sudah setingkat atau beberapa tingkat lebih dewasa dari remaja, sesuai dengan isi dari novel Cintapuccino.
Karya sastra merupakan bentuk dari ekspresi pribadi pengarang. Berbagai macam motif yang mendasari pengarang untuk membuat suatu karya sastra. Salah satu bentuk penciptaan dari cerminan ekspresi jiwa adalah novel. Novel memuat berbagai konflik yang kompleks dan melibatkan banyak tokoh. Begitu pula dengan solusi yang menjadi penyelesaian dari konflik yang dihadapi oleh tokoh dalam novel tersebut. Secara tidak langsung, novel memberikan gambaran solving problem dalam dunia khayalan, meski tidak jarang pembaca pun terinspirasi menyelesaikan masalah berdasarkan apa yang telah mereka dapatkan dari bahan bacaannya, salah satunya adalah novel.
Cintapuccino adalah novel chicklit Indonesia yang merupakan pioneer bagi dunia literasi di Indonesia. Setelah sekian banyak novel-novel yang bertebaran di Indonesia, baik teenlit maupun chicklit, namun keduanya berasal dari luar negeri atau dengan kata lain merupakan novel-novel terjemahan, bukan asli buatan orang Indonesia dan bukan bercerita dengan latar di Indonesia.
Secara garis besar, novel Cintapuccino menceritakan kisah Rahmi yang memiliki pujaan hati pada waktu SMA bernama Nimo. Nimo mampu membius Rahmi untuk mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengannya, sampai-sampai Rahmi menamakannya Nimous Kronis. Karena saking mengkronisnya Nimo dalam hati Rahmi. Kekagumannya menjadi obsesi Rahmi yang mengkronis sampai 10 tahun kemudian. Selama 10 tahun itu, nama Nimo selalu ada dalam kamus hati Rahmi. Selalu mencari-cari informasi tentang Nimo. Namun tidak pernah ada balasan dari Nimo. Sampai akhirnya Rahmi dipertemukan dengan Raka, orang yang Rahmi anggap sebagai hadiah dari Tuhan yang sengaja didatangkan untuk mendampingi Rahmi. Nimo dianggapnya sebagai cerita masa lalu dengan segala kekonyolannya semasa SMA. Rahmi dan Raka sangat cocok dan hubungan mereka terjalin secara natural. Mereka merencanakan pernikahan. Namun di tengah-tengah rencana itu, Nimo datang ke kehidupan Rahmi dengan tiba-tiba. Dengan tanpa permisi pula Nimo menyatakan cinta kepada Rahmi dan memintanya menjadi istrinya. Ini jelas mengganggu Rahmi yang notabene nya ia akan menikah dengan orang yang ia sebut sebagai hadiah dari Tuhan itu. Raka yang idealis termasuk urusan cinta, meminta rencana pernikahannya dipikir ulang. Sampai takdir menjawab akhirnya Raka melanjutkan studi ke UK dan Nimo diterima dalam hati Rahmi melalui jalan yang tidak pernah terbayangkan. Jika diumpamakan, jalinan cinta Rahmi dengan Raka seperti kopi hitam, natural. Sedangkan jalinan cintanya dengan Nimo, ia namakan cappuccino, olahan dari espresso (ekstrak kopinya lebih kuat, sekuat yang membuat obsesinya mengkronis). Jadi bukan kopi hitam reguler, karena ada obsesi jadi ada manis, pahit dan semuanya. Rahmi menamakannya cintapuccino. Icha menggunakan perumpamaan cinta Rahmi dan Nimo sebagai judul dari novel chicklit perdananya; Cintapuccino.
Kritik sastra yang mencerminkan aliran terntentu, misalnya Kritik Sastra Baru yang dicetuskan oleh T. S Eliot dan Cleant Brooks, Kritik Sastra Marxis yang berkembang pada zaman komunis dengan tokohnya anggota Lekra seperti Pramoedya Ananta Toer, Kritik Sastra Merlyn yaitu kritik sastra yang berkembang di Belanda karena suatu majalah yang berjudul sama sebagai kritik otonomi seni yang bertumpu pada teks, Nouvelle Critique yang dicetuskan oleh Barthes, Kritik Sastra Psikoanalisis oleh Sigmund Freud mengenai ilmu batin yang dianalisis melalui kaidah yang ada dalam psikologi, Kritik Sastra Linguistik, Kritik Sastra Eksistensialis, dan Kritik Sastra Feminis yang membandingkan peran gender dalam pandangan kehidupan. (Yudiono. 2009: 47)
Menurut ahli Psikologi modern Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus, karakter manusia dibagi menjadi 4 yaitu; Koleris, Sanguinis, Melankolis, dan Phlegmatis. Keempat bagian tersebut dapat dilihat dari caranya bersikap, gaya bicaranya, dan life style nya.
Koleris
Kepribadian Koleris Kuat memiliki ciri khas sifat Ekstrovert, Pelaku, dan Optimis. Emosi Koleris Kuat adalah berbakat sebagai pemimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, dan bisa menjalankan apa saja. Koleris Kuat Sebagai Orangtua memiliki sifat memberikan kepemimpinan kuat, menetapkan tujuan, memotivasi keluarga untuk kelompok, tahu jawaban yang benar, mengorganisasi rumah tangga. Koleris Kuat di Pekerjaan memiliki sifat berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan pada hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan. Koleris Kuat Sebagai Teman memiliki sifat tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya selalu benar, dan unggul dalam keadaan darurat.
Orang yang memiliki kepribadian Koleris adalah orang yang teratur, pembawaannya tenang, pintar mengatur strategi, memiliki kemampuan analisis yang baik, berambisi, keinginanya harus dilaksanakan, kalaupun belum terlaksana, ia akan berusaha dengan cara yang lain, gigih mencapai sesuatu, berkharisma dan berkepribadian pemimpin. Tokoh Raka dalam novel Cintapuccino berkarakter demikian, seperti terdapat dalam isi kalimat yang keluar dari mulutnya dan cerminan sikapnya.
Raka dengan karakter Koleris.
“RAKA...Nimo ngelamar gue,” ceritaku di telepon keesokan harinya saat aku menelepon Raka.
“Oya...? How come?” seperti biasa Raka selalu tenang menghadapi berita seheboh apapun. Mungkin kalau aku tiba-tiba mengaku bahwa aku sebetulnya,mmm...misalnya, seorang biseksual dengan imajinasi nakal threesome bersama dia dan seorang Carmen Elektra sangat buatku bergairah. Raka pasti akan tetap setenang ini reaksinya. Ini ciri khas Raka, selalu menganalisa setiap keadaan dengan tenang. (halaman 163)
Seperti misalnya Raka ternyata sangat disiplin dan teratur. Jam berapa pun dia tidur, dia akan bangun tepat pukul 5 pagi keesokan harinya dan jalan pagi selama 30 menit-kebiasaan menyebalkan pada awalnya karena Raka kan menginap di rumah, jadi tidak ada alasan lagi untukku bangun siang. Padahal biasanya hidupku baru dimulai sekitar jam 7 pagi. Oya, Raka ternyata tidak pernah melewati acara berita pagi stasiun tv-nya dengan segelas kopi hitam (3 sendok kopi, 2 sendok gula). (halaman 194)
“Hon, kira-kira mungkin gak kamu ke BSM, cariin aku vitamin dong. Kan kemarin ngga dapet,” tambah Raka lagisetelah menyeruput kopi hitamnya. Aku sudah hapal racikan kopi kesukaan Raka: 3 sendok kecil kopi dan 2 sendok kecil gula. “Pahitnya pas,” kata Raka. Oya dia juga rutin mengonsumsi beberapa suplemen tambahannya seperti vitamin B kompleks dan suplemen kalsiuam. (halaman 197)
Hidup Raka teratur, terstruktur, semua terjadwal dan ia melakukan apa yang menjadi schedule nya dalam setiap harinya.
Oke, ini adalah teori Raka yang paling baru. Mister analis handal ini baru saja bilang bahwa pada saat Nimo menarik balik ucapannya mau melamar aku, itu adalah suatu babak baru bagi seorang Nimo. Nimo berbohong demi kebahagiaanku. Nimo berbohong karena akhirnya dia sadar bahwa sudah terlambat buatnya untuk masuk lagi dalam hidupku karena aku dan Raka akan segera menikah...jadi dia mengorbankan keinginannya agar aku dan Raka bahagia. Suatu tindakan yang bisa dibilang sangat tidak Nimo. (halaman 211)
Daya analisis Raka sangat baik, sehingga sikap yang diambil Nimo terhadap Rahmi dianggapnya sebagai cara halus Nimo untuk mengalah demi kebahagiaan Rahmi dan Raka. Namun ini berdampak lain terhadap satatus hubungan mereka ketika akhirnya Raka mengambil sikap untuk menunda pernikahannya, memberikan waktu untuk berpikir ulang karena semua butuh proses. Sikap yang diambil seorang berkarakter Koleris dalam menyiapkan segala sesuatunya harus secara ideal.
Selama ini aku pikir aku sudah cukup mengenal Raka, cowok yang menjadi calon suamiku itu. Kalau aku diminta mendeskripsikan Raka dalam lima kata aku akan memilih: idealis, humanis, penyayang, penyabar, dan broad minded. Mmm...kalau boleh lebih dari lima kata aku akan menambahkan kata ganteng dan sangat pintar. Tapi itu ternyata belum cukup mendeskripsikan seorang Danang Raka Soediro secara utuh. Aku harusnya menambahkan kata sangat untuk kata-kata itu, terutama untuk kata idealis. Bahkan untuk urusan cinta sekalipun ternyata Raka sangat idealis. Dan itu sangat sulit dimenegerti. (halaman 217)
Menurut tokoh yang langsung berhubungan dengan Raka, yaitu Rahmi, Raka sangat idealis, menurut jalan pikirannya jika ia harus berbuat demikian, akan dilakukannya. Itu merupakan sebuah penundaan yang bijak menurut Raka. Namun sikap Raka yang sangat idealis menurut membuat Rahmi merasa bahwa ia belum seutuhnya mengenal sosok calon suaminya itu.
Raka menggeleng. “Maunya sih begitu, tapi 2 tahun baukan waktu yang sebentar...nggak adil rasanya kalau aku minta kamu nunggu 2 tahun. Aku sekarang lagi kepengen serius di kerjaan, dan ambil kesempatan yang ada di depan mataku...I have to do this, Rahmi...aku harus berangkat....”
There he goes again. Raka dengan teori yang terbaik untuk semua orangnya! Kali ini aku kenal Raka...si ambisius yang gigih. Heran kenapa sisi ini ngga keluar untuk urusan cinta? Eh, sebetulnya keluar juga sih sisi gigihnya ini untuk urusan cinta, hanya saja bukan yang seperti aku harapkan. (Halaman 236)
Sisi ambisius dalam meraih kesempatan yang ada di depan mata. Tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, akan sangat berusaha untuk mendapatkannya. Gigih dalam berusaha, salah satu sifat baik orang dengan karakter Koleris.
Nimo pun memiliki karakter Choleris juga, sama seperti Raka, namun bedanya Nimo tidak setenang Raka. Nimo memiliki kepribadian yang orang lain sulit mengartikan dari sikapnya. Nimo memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan sesuatu yang menurutnya tepat untuk dilakukan, seperti misalnya ketika ia menyatakan cinta kepada Rahmi, setelah 10 tahun Rahmi terobsesi dengan seseorang yang bernama Nimo.
Nggak Mi, ntar dulu...” Setelah itu justru Nimo yang dengan kedua tangannya membuat tanda time out, memintaku diam. “Oke, gini, jadi kenapa gue ketemu lo sekarang, karena gue pengen ngejelasin sesuatu...” Nimo menngantung ucapannya. Huh, orang ini doyan amat sih ngegantung sesuatu.(halaman 149)
“Bullshit! Nimo, lo ngga bisa main-main sama hal kayak gini...apa sih mau lo? Lo tiba-tiba nongol lagi di hidup gue ngajak kawin...apaan sih?! Perkataan yang terakhir tentang aku dan dia yang sudah lama saling kenal ini membuatku marah. Apa yang Nimo tahu tentang gue sih? “Gue pernah bilang lo keterlaluan...lo egois...ternyata lo emang kayak gitu ya! Apa sih maunya lo” (halaman 154)
Dari amarah Rahmi, pembaca dapat menangkap bahwa Nimo yang telah lama menghilang dari kehidupan Rahmi tiba-tiba datang dan mengajak menikah, padahal saat itu posisi Rahmi akan menikah dengan Raka. Nimo punya cara sendiri untuk menunjukkan maksud dan tujuannya, namun tidak semua orang dapat langsung menerima caranya.
“I think I love you,” terdengar suara Nimo pelan. “I've always been...tapi terlalu tolol untuk sadar semuanya sampai kejadian di Malia...” Mr Penggantung Kalimat itu kembali melakukan habitnya. Ekspresi Nimo terlihat beda, entahlah, tatapan matanya tidak sedingin biasanya. Ada sesuatu disinar matanya...sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. (halaman 156)
Sulit bagi orang Koleris menyatakan cinta. Jika pun berhasil, itu dengan mempertaruhkan segala mental yang ia miliki. Ketika Nimo menyatakan cintanya terhadap Rahmi, pada saat itulah bukan logika yang menguasai dirinya, namun perasaan. Saat itulah sisi Melankolis Nimo menguasai dirinya. Hanya terhadap orang tertentu, pada Rahmi saja.
Melankolis
Melankolis adalah karakter yang mudah sekali tersentuh hatinya. Orang dengan karakter ini sangat meperhatikan kalimat atau omongan yang ia dengar, terutama mengenai dirinya. Sehingga jika kurang berkenan, orang dengan karakter ini mudah sekali untuk menangis. Melankolis Sempurna memiliki ciri khas introvert, pemikir dan pesimis. Emosi Melankolis Sempurna adalah mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistik dan musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh kesadaran dan idealis. Melankolis Sempurna sebagai orangtua memiliki sifat menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar, menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorbankan keinginan sendiri untuk orang lain, mendorong intelegensi dan bakat. Melankolis sempurna di pekerjaan memiliki sifat berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyelesaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan dan daftar. Melankolis sempurna sebagai teman memiliki sifat hati-hati dalam berteman, puas tinggal di latar belakang, menghindari perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain.
Sanguinis
Karakter Sanguinis adalah karakter yang berkepribadian ceria, riang, suka bercerita dan tidak suka memendam semua perasaan seorang diri, juga kadang karakter Sanguinis terlalu over dalam menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Ciri khas kepribadian Sanguis adalah ekstrovert, membicara dan optimis. Kekuatan emosi Sanguinis Populer adalah memiliki kepribadian yang menarik, suka bicara dan berbicara, menghidupkan pesta, rasa humor yang hebat, ingatan kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, lugu dan polos, hidup di masa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, selalu kenakak-kanakan. Sangunis Populer di Pekerjaan memiliki sifat sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mulai dengan cara cemerlang, mengilhami orang lain untuk ikut, mempesona orang lain untuk bekerja. Sangunis Populer sebagai Teman memiliki sifat mudah berteman, mencintai orang, suka dipuji dan menyenangkan (Littauer, 1996: 23)
Rahmi memiliki karakter Sanguinis yang ramai dan minoritas Melankolis. Melankolis timbul ketika ia sudah tidak bisa mengontrol dirinya untuk sesuatu yang menyedihkan, walau bagaimana pun ia seorang perempuan, seceria-cerianya, tetap memiliki sisi lemahnya yaitu air mata.
“Lin...lo tau nggak, gue seneng aja tadi jadi pergi ama Nimo. Lo tau nggak, gue mulai berpikir ternyata tujuan dari semua penantian, dan penasaran gue sama Nimo itu adalah untuk hari ini. Gue ngga pernah ngerasain sesiap dan semantap ini ngadapin Nimo...Maksudnya, gue nggak gamang aja, oh...ok, grogi awalnya doang, tapi that's it..itu doang, cuman awalnya doang...Sisanya, gue merasa pd-pd aja, nyaman nggak kayak Rahmi yang dulu..gue totally berubah...” (halaman 83)
Caranya Rahmi bercerita sangat ramai, ia ingin orang lain tahu yang sejelas-jelasnya tentang cerita yang ia utarakan. Pembawaannya yang ceria dan riang menajdikan gaya bicaranya santai dan mengalir sesuai apa yang pikirkan.
Aku lantas berdiri, “Lo tau nggak Mo, gue nggak tau lo amnesia atau nggak, tapi harusnya lo inget ini! Waktu lo kerja di Oklahoma dan gue kontak lo lewat email, lo pernah janji kalau pulang bakalan kontak gue...dan lo inget apa yang gue dapat? Gue nelpon lo waktu itu..dengan semua harga diri yang gue punya, gue telpon lo, gue ajakin lo pergi, dan lo kayaknya tertarik pun ngga...oke terus beberapa tahun lagi ke depannya, gue berhasil kontak lo lewat sms...gue ucapin selamat ulang tahun buat lo, yup, gue tahu tanggal lahir lo, 8 Agustus 1976. Terus beberapa bulan ke depannya gue coba sms lo lagi, lo bahkan ngga tahu kalo itu nomer gue, as if you didn't even bother to save it on your phone book. Gue tahu semuanya tentang lo, gue ikutin perkembangan lo, gue tahu lo pernah pacaran ama siapa aja, gue tahu semuanya...lo tahu kenapa? Karena gue terobsesi sama lo! Iya ter-OBSESI!!! Dan iya, se-PARAH itu! Tapi itu dulu...ada bagusnya kita baru diketemuin sekarang, karena sekarang gue udah bisa ngeliat segala sesuatunya lebih jelas. Jelas banget malah....”(halaman 211)
Orang Sanguinis kadang tidak bisa menahan emosi yang bergejolak dalam dirinya. Ia lebih memilih mengeluarkan emosinya pada orang yang membuatnya demikian dibandingkan menyimpannya sendirian. Karena pada dasarnya tidak ada kesulitan komunikasi untuk orang yang mempunyai karakter Sanguinis, mudah akrab, mudah bercerita, dan mudah pula meluapkan emosinya.
Mataku terasa panas sekali. Aku mulai menangis. Demi Tuhan Raka...kenapa sih kamu harus membuat semuanya jadi susah buat aku? “Raka...aku..aku justru selalu mikir kamu adalah hadiah dari Tuhan buat aku. Untuk sepuluh tahun obsesi aku sama Nimo..aku baru sadar kalau Tuhan sayang banget sama kamu...kenapa sih kamu bikin sulit buat aku? Kamu mau aku gimana?” Hatiku sekarang sedih sekali. (halaman 213)
Ketika Rahmi dihadapkan oleh suatu masalah yang menyangkut perasaan, hatinya terasa sangat sakit, sampai ia tidak kuasa menahan dirinya untuk menjatuhkan air matanya. Saat itulah sisi Melankolis sedang menguasai Rahmi, karakter minoritasnya.
Phlegmatis
Phlegmatis adalah karakter yang mudah mengikuti arus, bahagia menerima kehidupan apa adanya, suka mengawasi orang.
Dari ke 4 karakter utama, setiap orang biasanya memiliki 2 karakter yang dominan. Entah itu proporsinya mana yang lebih banyak tergantung dari sifat dan sikapnya dalam menyikapi hidup. Kadang satu sifat minoritas jarang terlihat pada kondisi umumnya, namun ketika ada suatu kondisi di luar kebiasaan, karakter minoritas seperti misalnya ketika sedih, sisi Melankolis dengan serta merta menghampiri orang yang berkarakter keras sekalipun.
Adapun pendapat mengenai novel Cintapuccino yang terdahulu sebagai berikut:
Nissha Dianty (29 September 2010)
Buku ini mengantarkan saya pada pengalaman masygul diri sendiri.... Lembar per lembar-nya membuat saya tak henti berkata..."ya ampun, ini gue banget!" Memendam cinta, tergila-gila, jatuh bangun, harapan, semua menjadi satu dalam mengejar seorang NIMO -seseorang yang kamu cintai diam-diam. Tentu saja pernah dirasakan sebagian orang, bukan begitu??? Icha berhasil meramu roman picisan yang khas anak muda.
Arif Azrul Umar ( 25 Januari 2009)
Apa yang terjadi kalo cinta lama bersemi kembali? tepatnya sih bukan cinta pertama, cuman rasa cinta dan penasaran yang sejak lama hilang, kini hadir kembali. Itulah yang dirasakan dalam novel ini, nimo, seorang kakak kelas waktu SMA, kini datang kembali, berawal dari korek api yang tertinggal di cafe, jalinan cerita jaman dahulu kini datang lagi... well, 3 dari 5 deh buat icha :)
Daharwiyanti ( 10Agustus 2008)
Sebenarnya cara penulisannya berantakan, ceritanya biasa pulak.. Tapi karena biasa itulah, rasanya dekat sekali :). Saya juga pernah punya seorang "lelaki obsesi" ketika seumuran Rahmi, tokoh utama buku ini. Saya juga pernah dengan tululnya melakukan hal2 gila seperti sengaja "beredar" di dekatnya, pura2 menelpon ke rumahnya, ikut kegiatan sekolah yang dia ikuti, dan seterusnya.
Dari ketiga pendapat yang penulis dapatkan dari salah satu blog resmi novel Cintapuccino, dapat penulis simpulkan bahwa rata-rata remaja SMA sampai usia 20-an itu memang memiliki pengalaman yang hampir sama dengan Rahmi, yaitu memiliki orang yang dikaguminya sampai-sampai mengkronis menjadi sebuah obsesi. Icha terampil memformulasikan apa yang rata-rata dirasakan oleh anak SMA ke dalam bentuk kalimat yang akhirnya terbitlah sebuah novel berjudul Cintapuccino.
Penulis pribadi berpendapat bahwa dengan membawa novel Cintapuccino ini, penulis terbawa dalam dunianya Rahmi, seperti ikut ke dalam kehidupannya. Narasi yang menggunakan sudut pandang orang pertama ini telah membius pembaca sehingga ketika membacanya seakan tidak bisa melepaskan novel ini sebelum selesai membacanya. Gaya bahasa Icha dalam mengekspresikan karakter tokoh di dalamnya sangat pas, tidak berlebihan, sehingga sesuai dengan sasaran chicklit. Cintapuccino termasuk jenis novel populer, karena hadir pada zaman modern dan bercerita tentang kehidupan populer salah satu kota besar di Indonesia dengan segala ciri khas yang ada di dalamnya.
Menurut penulis, kekurangan pengarang dalam menyusun novel ini adalah kurang mencantumkan arti dari kata-kata asing. Icha banyak menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris. Kita posisikan pembaca bukan dari kalangan yang mengerti bahaa Inggris saja, jadi alangkah lebih baik jika novel dilengkapi dengan vocabulary atau kamus mini untuk terjemahan kata-kata asing yang pengarang gunakan dalam novel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Littauer, Florence. 1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara
Rachmanti, Annisa. 2004. Cintapuccino. Jakarta: GagasMedia
Yudiono K. S. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo
Wellek, Rene & Austin Warren . 1989. Teori Kesusastraan (diindonesiakan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
Kamis, 10 Maret 2011
my auto
Yollanda Octavitri. Salah satu bidadari cantik, 2 dari 3 saudara. Bidadari pertama bernama Larissa Anditha Gestariana. Bidadari ketiga bernama Zenia Evelyn Alamanda. Sekarang kita bahas yang kedua saja, oke.. karena bidadari satu dan tiga akan ada pembahasannya sendiri dalam waktu dan kesempatan lain.
Sebuah nama kecil yang diberikan oleh keluarga kecil dari pasangn ibu bernama Tini dan ayah bernama Ending Suhendi. Lahir di sebuah rumah sakit di daerah Bandung pada 3 Oktober 1990. Tanggal itu pula yang melatarbelakangi proses penamaan bayi iemut bernama Yollanda. Yollanda diambil dari bahasa Yunani yang atinya merciful atau pemurah. Octavitri diambil dari bulan lahir yaitu Oktober dan tri diakhir nama berarti dari tanggal 3. Jadi secara keseluruhan Yollanda Octaitri adalah berarti manusia pemurah (inSyaAllah dalam kehidupan semoga selalu tawadhu dan dalam lindungan Allah ) yang lahir tanggal 3 di bulan Oktober.
Kemudian tidak lama dari lahir, keluarga kecil ini berpindah domisili ke Rangksbitung propinsi Banten. Kota yang sama sekali baru bagi keluarga ini. Dari akta kelahiran, Yollanda lahir di Bandung, namun besar di Rangkasbitung.
Aku pertama kali sekolah di TK Nurul Hasanah, kemudian melanjutkan sekolah dasar di SD Negeri 1 Kejaksaan. Di sekolah dasar aku bertemu dengan teman-teman yang hebat. Aku yakin 10 atau 20 tahun ke depan mereka pasti jadi orang. Semoga akupun bisa demikian, kami disatukan dalam kelas yang bernama kelas unggulan, kelas yag cukup berat predikatnya bagiku, tapi tak apa, dengan digabungkan bersama mereka, justru aku akan terpacu untuk selalu semangt belajar. Semangatku pun berkobar bak api yang tak pernah padam.
Lulus sekolah dasar, aku melanjutkan ke SMP Negeri 2 Rangkasbitung. Disana tempat ibuku mengajar, namun selama sekolah aku tidak pernah diajar olehnya, dan mungkin sudah dirancang demikian agar tidak terjadi diskriminasi kekerabatan atau kekeluargaan. Aku yakin, dengan atau tanpa campur tangan ibuku yang biasa aku sebut wanita luar biasa yang super hebat telah membesarkanku ini dengan sebutan mommy, aku yakin bisa menorehkan kebanggan untuknya, itulah semangatku ketika sekolah menengah petama, selain karena motivasi yang lain adalah kakakku yang cantik dan pintar, yang selalu mendapat predikat juara umum semasa sekolah menengah pertama.
Sepotong episode semasa SMP, aku diberikan kebahagiaan oleh Allah untuk merasakan manis-manisnya kehidupan sebagai gadis remaja. Antara prestasi, pergaulan dengan teman-teman terbaikku, dan segala apa yang aku inginkan dapat aku peroleh. Oh indahnya hidup apabila kita bisa memenuhi apapun yang kita inginkan. Zaman-zaman yang membuatku senang ketika mengingat kegilaan bersama teman-teman terbaikku, pergi berpetualang ke Lampung, Cipanas dan tempat-tempat yang secara insidental tercetus dan kami benar-benar mengunjunginya. Selain itu, aku dan beberapa teman terbaikku adalah anggota dari tim cheers, yang notabenenya jika dalam sinetron remaja adalah pacar dari pemain basket di sekolah yang sama. Dan aku pun demikian, begitu aku menyebutnya cinta monyet. Namun tingkatnnya masih lebih rendah daripada sahabat.
Lulus dari SMP aku melanjutkan ke SMA Negeri 1 rangkasbitung, SMA yang juga adalah SMA favorit di kotaku. Aku ikut masa orientasi selama beberapa hari. Di hari terakhir orientasi aku ditawari mengikuti tes sekolah milik propinsi yang katanya masih promosi dan bebas biaya pendidikan. Iseng-iseng berhadiah, dengan cukup psikotest, aku diterima. Pada saat itu aku bimbang. Antara bertahan bersama teman-teman teraikku di SMANSA atau benar-benar menapaki dunia baru yaitu SMA Ngeri Cahaya Madani Banten Boarding School. Sekolah yang sama sekali baru untukku, dengan busana yang wajib pula aku kenakan jika aku benar-benar sekolah disana, busana muslim, Yollanda Octavitri mantan cheers sekarang pakai busana yang sangat simbolis dengan agama Islam, jilbab.
Waktu berpikirku tidak pangjang. Ketika deadline memaksaku untuk mengambil keputusan, aku putuskan untuk mengambil dunia baru bagiku, sekolah di kaki Gunung Karang Pandeglang, yang jauh dari kota, dan dengan semua yang serba baru. Sekolah baru, teman baru, tempat tinggal baru, dan pastinya pakaian baru putih abu-abu plus jilbab putih.
Aku sangat menikmati kehidupan di sekolah baruku. Disana dilengkapi dengan asrama tempat tinggal. Aku dan teman-temanku dari berbagai kota yang tersebar di Banten merasa sudah seperti keluarga, ya, aku memiliki keluarga baru, ustadz dan ustadzah ku sebagai orangtuanya, mereka yang terdidik dari Gontor pesantren yang cukup tekenal mencetak generasi muda yang berprestasi itu. Semoga aku pun bisa berprestasi, amin.
Pernah waktu itu ada seleksi YESCOM, Youth Entrepreneur Singapore Community, pimpinan perusahaannya sendiri yang datang dari Singapore datang ke sekolahku untuk menyeleksi langsung. Tidak terlalu sulit proses seleksinya, namun saingannya adalah putra daerah dari kota masing-masing yang tak lain adlah teman-temanku sendiri di SMA. Jadi teman-temanku yang sudah kuanggap sebagai keluarga itulah yang menjadi sainganku, kami berjuang sangt kompetitif. Dan pada akhirnya aku sebagai runner up, dan mimpiku untuk setidaknya pernah ke luar negeri masih kusimpan dan kupeluk sampai saat ini.
Lulus dari SMA, aku melanjutkan studi ke Semarang, ke salah satu perguruan tinggi negeri Universitas Diponegoro, mengambil jurusan Sastra Indonesia. Aku terinspirasi ketika masa SMA, Gola Gong seorang penulis dan pemilik Rumah Dunia (komunitas penulis di Banten) mengajarkan tentang kepenulisan dan jurnalistik. Aku memberikan cerpen pertamaku yang berjudul “Kantung Semar” kepadanya, dan apresisasinya luar biasa sangat memotivasiku. Ada pilihan lain selain Sastra Indonesia UNDIP, yaitu Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang bisa kupilih, namun ketika share dengn beberapa guru, mereka mengarahkan aku untuk memilih UNDIP, dan perantauanku pun belum berakhir sampai di Pandeglang, aku harus melanjutkan rantauanku ke Semarang, lagi-lagi kota yang sama sekali baru.
Semester 4 aku pernah ikut seleksi pertukaran pemuda antar Negara. Negara tujuannya adalah Jepang dan Australia. Seleksinya sagat ketat, sainganku bukan main-main, seorang mahasiswi strata dua jurusan bahasa Inggris, aku, sarjana pun belum. Aku selalu berusaha mengambil hikmah dari setiap peristiwa dalam hidupku. Proses seleksi meliputi pengetahuan umum, kebudayaan, pengetahuan Negara-negara ASEAN, Negara tujuan, keorganisasian (aku bersyukur di kampus aku bergabung dalam rohis fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan organisasi ekstra kampus KAMMI, secara tidak langsung mensupport au dalam meraih pengalaman organisasi), kepribadian, dan semua wawancara dalam bahasa Inggris. Modalku saat itu adalah berani pede, only. Pada saat penentuan terakhir, aku lagi-lagi ditetapkan sebagai runner up ke Jepang. Selain aku tahu karena pada saat itu usiaku belum genap 20 tahun, program tersebut minimal 20 tahun. Ya, percaya Allah masih memeluk mimpiku, usaha dan doa tidak akan luput dari hembusan nafasku. Aku sangat yakin Allah punya skenario indah yang Ia tuliskan untukku.
Kini aku menginjak semester 6, aku mulai memikirkan skripsi, pemantapan akan masa depanku. Semoga Allah melindungiku di setiap langkah hidupku, agar aku tidak terjatuh dalam lubang dosa, dan aku bisa membuat orang-orang yang mencintai dan menyayangiku bangga terhadapku. Allahu rabbi, dengan namaMu aku yakin Engkau memiliki cerita indah yang Kau siapkan untukku.
Semarang, 6 Maret 2011
7.48am
Sebuah nama kecil yang diberikan oleh keluarga kecil dari pasangn ibu bernama Tini dan ayah bernama Ending Suhendi. Lahir di sebuah rumah sakit di daerah Bandung pada 3 Oktober 1990. Tanggal itu pula yang melatarbelakangi proses penamaan bayi iemut bernama Yollanda. Yollanda diambil dari bahasa Yunani yang atinya merciful atau pemurah. Octavitri diambil dari bulan lahir yaitu Oktober dan tri diakhir nama berarti dari tanggal 3. Jadi secara keseluruhan Yollanda Octaitri adalah berarti manusia pemurah (inSyaAllah dalam kehidupan semoga selalu tawadhu dan dalam lindungan Allah ) yang lahir tanggal 3 di bulan Oktober.
Kemudian tidak lama dari lahir, keluarga kecil ini berpindah domisili ke Rangksbitung propinsi Banten. Kota yang sama sekali baru bagi keluarga ini. Dari akta kelahiran, Yollanda lahir di Bandung, namun besar di Rangkasbitung.
Aku pertama kali sekolah di TK Nurul Hasanah, kemudian melanjutkan sekolah dasar di SD Negeri 1 Kejaksaan. Di sekolah dasar aku bertemu dengan teman-teman yang hebat. Aku yakin 10 atau 20 tahun ke depan mereka pasti jadi orang. Semoga akupun bisa demikian, kami disatukan dalam kelas yang bernama kelas unggulan, kelas yag cukup berat predikatnya bagiku, tapi tak apa, dengan digabungkan bersama mereka, justru aku akan terpacu untuk selalu semangt belajar. Semangatku pun berkobar bak api yang tak pernah padam.
Lulus sekolah dasar, aku melanjutkan ke SMP Negeri 2 Rangkasbitung. Disana tempat ibuku mengajar, namun selama sekolah aku tidak pernah diajar olehnya, dan mungkin sudah dirancang demikian agar tidak terjadi diskriminasi kekerabatan atau kekeluargaan. Aku yakin, dengan atau tanpa campur tangan ibuku yang biasa aku sebut wanita luar biasa yang super hebat telah membesarkanku ini dengan sebutan mommy, aku yakin bisa menorehkan kebanggan untuknya, itulah semangatku ketika sekolah menengah petama, selain karena motivasi yang lain adalah kakakku yang cantik dan pintar, yang selalu mendapat predikat juara umum semasa sekolah menengah pertama.
Sepotong episode semasa SMP, aku diberikan kebahagiaan oleh Allah untuk merasakan manis-manisnya kehidupan sebagai gadis remaja. Antara prestasi, pergaulan dengan teman-teman terbaikku, dan segala apa yang aku inginkan dapat aku peroleh. Oh indahnya hidup apabila kita bisa memenuhi apapun yang kita inginkan. Zaman-zaman yang membuatku senang ketika mengingat kegilaan bersama teman-teman terbaikku, pergi berpetualang ke Lampung, Cipanas dan tempat-tempat yang secara insidental tercetus dan kami benar-benar mengunjunginya. Selain itu, aku dan beberapa teman terbaikku adalah anggota dari tim cheers, yang notabenenya jika dalam sinetron remaja adalah pacar dari pemain basket di sekolah yang sama. Dan aku pun demikian, begitu aku menyebutnya cinta monyet. Namun tingkatnnya masih lebih rendah daripada sahabat.
Lulus dari SMP aku melanjutkan ke SMA Negeri 1 rangkasbitung, SMA yang juga adalah SMA favorit di kotaku. Aku ikut masa orientasi selama beberapa hari. Di hari terakhir orientasi aku ditawari mengikuti tes sekolah milik propinsi yang katanya masih promosi dan bebas biaya pendidikan. Iseng-iseng berhadiah, dengan cukup psikotest, aku diterima. Pada saat itu aku bimbang. Antara bertahan bersama teman-teman teraikku di SMANSA atau benar-benar menapaki dunia baru yaitu SMA Ngeri Cahaya Madani Banten Boarding School. Sekolah yang sama sekali baru untukku, dengan busana yang wajib pula aku kenakan jika aku benar-benar sekolah disana, busana muslim, Yollanda Octavitri mantan cheers sekarang pakai busana yang sangat simbolis dengan agama Islam, jilbab.
Waktu berpikirku tidak pangjang. Ketika deadline memaksaku untuk mengambil keputusan, aku putuskan untuk mengambil dunia baru bagiku, sekolah di kaki Gunung Karang Pandeglang, yang jauh dari kota, dan dengan semua yang serba baru. Sekolah baru, teman baru, tempat tinggal baru, dan pastinya pakaian baru putih abu-abu plus jilbab putih.
Aku sangat menikmati kehidupan di sekolah baruku. Disana dilengkapi dengan asrama tempat tinggal. Aku dan teman-temanku dari berbagai kota yang tersebar di Banten merasa sudah seperti keluarga, ya, aku memiliki keluarga baru, ustadz dan ustadzah ku sebagai orangtuanya, mereka yang terdidik dari Gontor pesantren yang cukup tekenal mencetak generasi muda yang berprestasi itu. Semoga aku pun bisa berprestasi, amin.
Pernah waktu itu ada seleksi YESCOM, Youth Entrepreneur Singapore Community, pimpinan perusahaannya sendiri yang datang dari Singapore datang ke sekolahku untuk menyeleksi langsung. Tidak terlalu sulit proses seleksinya, namun saingannya adalah putra daerah dari kota masing-masing yang tak lain adlah teman-temanku sendiri di SMA. Jadi teman-temanku yang sudah kuanggap sebagai keluarga itulah yang menjadi sainganku, kami berjuang sangt kompetitif. Dan pada akhirnya aku sebagai runner up, dan mimpiku untuk setidaknya pernah ke luar negeri masih kusimpan dan kupeluk sampai saat ini.
Lulus dari SMA, aku melanjutkan studi ke Semarang, ke salah satu perguruan tinggi negeri Universitas Diponegoro, mengambil jurusan Sastra Indonesia. Aku terinspirasi ketika masa SMA, Gola Gong seorang penulis dan pemilik Rumah Dunia (komunitas penulis di Banten) mengajarkan tentang kepenulisan dan jurnalistik. Aku memberikan cerpen pertamaku yang berjudul “Kantung Semar” kepadanya, dan apresisasinya luar biasa sangat memotivasiku. Ada pilihan lain selain Sastra Indonesia UNDIP, yaitu Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang bisa kupilih, namun ketika share dengn beberapa guru, mereka mengarahkan aku untuk memilih UNDIP, dan perantauanku pun belum berakhir sampai di Pandeglang, aku harus melanjutkan rantauanku ke Semarang, lagi-lagi kota yang sama sekali baru.
Semester 4 aku pernah ikut seleksi pertukaran pemuda antar Negara. Negara tujuannya adalah Jepang dan Australia. Seleksinya sagat ketat, sainganku bukan main-main, seorang mahasiswi strata dua jurusan bahasa Inggris, aku, sarjana pun belum. Aku selalu berusaha mengambil hikmah dari setiap peristiwa dalam hidupku. Proses seleksi meliputi pengetahuan umum, kebudayaan, pengetahuan Negara-negara ASEAN, Negara tujuan, keorganisasian (aku bersyukur di kampus aku bergabung dalam rohis fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan organisasi ekstra kampus KAMMI, secara tidak langsung mensupport au dalam meraih pengalaman organisasi), kepribadian, dan semua wawancara dalam bahasa Inggris. Modalku saat itu adalah berani pede, only. Pada saat penentuan terakhir, aku lagi-lagi ditetapkan sebagai runner up ke Jepang. Selain aku tahu karena pada saat itu usiaku belum genap 20 tahun, program tersebut minimal 20 tahun. Ya, percaya Allah masih memeluk mimpiku, usaha dan doa tidak akan luput dari hembusan nafasku. Aku sangat yakin Allah punya skenario indah yang Ia tuliskan untukku.
Kini aku menginjak semester 6, aku mulai memikirkan skripsi, pemantapan akan masa depanku. Semoga Allah melindungiku di setiap langkah hidupku, agar aku tidak terjatuh dalam lubang dosa, dan aku bisa membuat orang-orang yang mencintai dan menyayangiku bangga terhadapku. Allahu rabbi, dengan namaMu aku yakin Engkau memiliki cerita indah yang Kau siapkan untukku.
Semarang, 6 Maret 2011
7.48am
Langganan:
Komentar (Atom)